Dosen FKH Perkenalkan Probiotik Melalui Pengabdian Masyarakat

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dosen FKH saat melakukan penyuluhan mengenai penggunaan probiotik dalam pakan ternak. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Perguruan tinggi merupakan subsistem pendidikan nasional. Keberadaanya di dalam berbangsa dan bernegara berperan sangat penting melalui penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi, diantaranya yaitu pendidikan, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat. Dalam relasi kemasyarakatan, mahasiswa dan dosen menempati lapisan kedua, yaitu memiliki peran dalam penghubung antara masyarakat dan pemerintah.

Mengenai hal tersebut, Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga kembali melaksanakan sebuah program pengabdian kepada masyarakat yang berlokasi di Desa Tamansari, Panggang dan Glodok Kecamatan Licin Kabupaten Banyuwangi.

Pemilihan Kecamatan Licin sebagai objek pelaksanaan pengmas yaitu karena potensi peternakan yang dimiliki cukup besar, baik itu ternak pedaging maupun ternak perah. Selain itu juga, Kecamatan Licin merupakan lokasi Inkubasi desa mitra dari PSDKU UNAIR di Banyuwangi. Sehingga diharapkan terus terjalin kerjasama, khususnya dalam bidang peternakan dan kesehatan ternak yang menjadi tanggung jawab dari FKH.

Ditemui UNAIR NEWS pekan lalu, Dr. Iwan Sahrial Hamid, drh., M.Si. selaku Kepala Program Studi Kedokteran Hewan PSDKU UNAIR di Banyuwangi menjelaskan tentang topik yang diangkat dalam kegiatan Pengmas tersebut. Menurutnya, topik yang diangkat yaitu penggunaan probiotik dalam pakan untuk meningkatkan produktivitas ternak.

“Pengenalan probiotik sebagai bahan tambahan dalam pakan ternak, bertujuan untuk efisiensi dalam penggunaan bahan pakan sehingga tingkat kecernaannya pakan semakin meningkat,” tambahnya.

Penggunaan probiotik untuk memperbaiki produktivitas ternak, jelasnya, semakin banyak menarik perhatian para peneliti maupun praktisi peternakan. Probiotikmerupkan substrat mikroorganisme yang diberikan kepada ternak melalui pakan dan diharapkan memberikan efek positif dengan cara memperbaiki mikroorganisme alami di saluran pencernaan

Dokter Iwan menyebut, potensi pemanfaatan probiotik masih sangat awam di masyarakat, khususnya para peternak lokal. Padahal sebenarnya, bahan-bahan yang digunakan sangat banyak dan mudah untuk ditemukan.

Saat disinggung mengenai target selanjutnya, dokter Iwan menyampaikan bahwa pihaknya akan terus melakukan pemantauan secara berkala mengenai progres dari probiotik.  Tidak hanya itu, untuk pengmas selanjutnya akan lebih mengarah kepada pengembangan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan ternak.

“Kami berpesan kepada mahasiswa yang juga ikut terlibat dalam Pengmas ini, semoga program ini menjadi peluang bagi mahasiswa, dengan adanya pendekatan seperti ini mahasiswa diharapkan memiliki banyak kesempatan untuk terus terlibat dalam bidang kemasyarakatan selain KKN,” ungkapnya.

Kepada masyarakat, dokter Iwan berharap agar program yang telah  berikan ini dapat bermanfaat dan dipraktekkan di peternakannya masing-masing, sehingga rasa optimisme akan perkembangan peternakan juga terus tercipta.

Penulis: Muhammad Suryadiningrat

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).