D3 Keperawatan UNAIR berikan Pelatihan Tanggap Bencana kepada Mahasiswa

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Secara geografis Indonesia terletak di antara tiga lempeng tektonik dunia, yakni Lempeng Indo-Australian, Eurasia, dan Lempeng Pasifik. Selain itu, Indonesia berada di Pasific Ring of Fire (cincin api) yang merupakan rangkaian gunung api paling aktif di dunia. Hal tersebut mengakibatkan Indonesia kerap dilanda bencana.

Hal itu pula yang menjadi landasan Himpunan Mahasiswa (HIMA) D3 Keperawatan Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga (UNAIR) memberikan pelatihan tanggap bencana kepada mahasiswanya. Pelatihan tersebut dilaksanakan selama dua hari, mulai Sabtu (7/9/2019) hingga Minggu (8/9/2019) di Kampus Lamongan. Pelatihan itu juga bekerja sama dengan tim DMC (Disaster Management Center) Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan.

Mifta Wahyu Prasetya, S.Kep. Ns, Suprayetno, S.Kep.Ns, Karsim, M.Kep dan dr. Dicky Prakoso Emte yang merupakan tim DMC menjadi pemateri pada pelatihan kali ini. Di samping itu, hadir Kepala Program Studi (KPS) D3 Keperawatan UNAIR Dr. Joni Haryanto, S.Kp., M.Si.

“Pelatihan ini kami adakan selama 2 hari,” ucap Amelia Firdatin Nisa’ selaku ketua pelaksana.

“Pada hari pertama berisi tentang pemaparan materi, sedangkan di hari kedua dilaksanakan simulasi tanggap darurat bencana dengan fokus pada bencana gempa bumi,” imbuhnya.

Seperti yang diketahui berdasar Undang–Undang Nomor 38 tahun 2014 tentang keperawatan, dijelaskan bahwa keperawatan adalah kegiatan pemberian asuhan kepada individu, keluarga, kelompok, baik dalam keadaann sehat maupun sakit. Sedangkan peran perawat tidak hanya sebagai care provider, manager and community leader, educator, advocate, bahkan researcher. Karena itu, ketika telah menyelesaikan pendidikan dan pada saatnya terjun di dalam masyarakat, mahasiswa D3 Keperawatan UNAIR harus siap dalam keadaan apapun serta harus siap untuk mengabdi di daerah manapun.

“Mahasiswa diharapkan dapat memahami tentang penanganan tanggap bencana, baik penanganan utama, individu, maupun secara kelompok,” papar Amel.

Pada pelatihan kali ini mahasiswa mendapat materi tentang panorama bencana dan pengurangan resiko bencana, sistem komando (ICS), triage (perawatan terhadap pasien didasarkan pada prioritas) serta evakuasi yang baik dan benar.

Acara yang diikuti sebanyak 138 mahasiswa berasal dari semester V ditujukan agar saat lulus nanti menjadi generasi perawat profesional yang tanggap bencana. “Alhamdulillah, pelatihan tanggap bencana kali ini berjalan dengan lancer,” pungkas Amel. (*)

Penulis: Icha Nur Imami Puspita

Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).