Arini, Mahasiswa FKM PSDKU Harumkan Almamater Lewat Sepatu Roda

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Arini Banowati (paling kiri) saat mendapatkan juara 2 tim beregu Rellay dalam V3 Open 2019. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Arini Banowati Azalia Adnin mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Airlangga di Banyuwangi, Agustus 2019 lalu, baru saja mengharumkan nama Almamater lewat sepatu roda.

Saat ditemui UNAIR NEWS, mahasiswa yang akrab disapa Arini itu mengungkapkan bahwa telah mendapat juara 2 tim beregu (Rellay) dalam Kejuaraan Internasional Sepatu Roda V3 Open 2019 dan Piala  Bupati Tangerang. Ia mengatakan bahwa keputusannya untuk berkecimpung dalam dunia sepatu roda bermula karena ajakan dari papahnya.

“Sebenernya seneng mungkin karena turun dari papah, papah juga dulu atlet sepatu roda, dan seringkali aku ditanya mau mencoba atau tidak. Hingga akhirnya cari-cari di Riau namun tidak ada, lalu pindah ke Bekasi. Ternyata di Bekasi ada, aku memulainya saat kelas 4 SD dan berlanjut sampai sekarang,” jelasnya

Saat lomba di Porda Jawa Barat Oktober 2018,  ia memutuskan untuk tidak main lagi serta fokus dengan kuliah. Namun saat setahun vakum, tiba-tiba Agustus kemarin Arini tertarik lagi untuk main dan ia mempersiapkan hanya kurang dari 2 bulan. Sebagai seorang atlet kota Bekasi sejak kecil, perjalanan prestasi Arini tidak lepas dari masa sulit.

“Masa sulit itu sering, dulu setiap latihan selalu di omelin papah karena latihannya tidak benar sampai pernah sempat berhenti untuk beberapa waktu, tapi lanjut lagi, tidak tau mengapa jika berhenti seperti merasa ada yang kurang karena dirasa sudah menyatu dan untuk melepas sepenuhnya tidak bisa, padahal kalau latihan terus juga jenuh,” ungkapnya.

Arini saat ini tergabung dalam Club Bekasi On the Skate (BOS) yang telah berdiri sejak 2 tahun yang lalu. Setiap bulan atau 2 bulan selalu ada lomba yang diikuti secara rutin, dan terkadang berlatih hanya berdua dengan papahnya. Ia telah berkeliling Indonesia dan terus didampingi oleh papahnya hingga mendapatkan banyak pencapaian besar.

“Pencapaian terbesar yang pernah didapat adalah ketika mendapatkan juara 1 di setiap perlombaan, tetapi tahun 2017 berkesempatan untuk ke Jerman mewakili Indonesia bersama adik atau sebutan untuk partner tim sepatu roda yang lebih muda darinya. Namun saat itu belum bisa menang karena dari postur sendiri, orang luar negeri jauh lebih mumpuni dari segi langkahnya,” lanjutnya.

Motivasi Arini untuk terus bertahan adalah ditempat ini ia bisa menghasilkan uang sendiri dan merasa seperti bangga dengan prosesnya selama 2 tahun pelatihan serta mendapatkan hasil yang sesuai. Arini tetap merasa senang walaupun seringkali jenuh akibat latihan yang selalu full dari pagi hingga sore di setiap harinya.

“Jangan pernah takut untuk mencoba hal yang sulit, mereka harus punya niat harus punya tujuan, kalau memang tujuan nya mau berprestasi harus berusaha, karena prestasi tidak akan datang dengan sendirinya tanpa adanya proses serta tujuan yang ingin dicapai,” tutupnya(*)

Penulis: Athiya Adibatul Wasi

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).