UNAIR NEWS – Ada momen mengharukan dalam wisuda Universitas Airlangga Minggu (8/9/2019). Rektor UNAIR Prof Moh Nasih menyilahkan bagi siapa saja wisudawan untuk menyampaikan perasaan gembiraanya. Saat itulah, salah satu dari 1.403 wisudawan, Yurike Dhika Adhela, maju ke depan podium dan mengungkapkan perasaannya di depan ribuan wisudawan dan tamu undangan.
“Saya mahasiswa alumni Bidikmisi. Masuk sini (UNAIR, Red) saya benar-benar butuh perjuangan sekali. Ayah saya hanya seorang supir dan ibu saya hanya seorang buruh,” ucap Yurike dihadapan semua hadirin yang datang.
Yurike adalah wisudawan Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat. Dalam kesempatan itu ia berterima kasih kepada rektor dan segenap pihak yang telah membantu kelancaran studinya di UNAIR. Hingga hari ini diwisuda, akunya, ia belum percaya dapat dinyatakan lulus dari UNAIR berkat bantuan biaya pendidikan Bidikmisi.
“Kerbatasan ekonomi tidak membatasi seseorang untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Nyatanya, anak sederhana, hanya punya mimpi dan tekad besar, bisa menyelesaikan studi dengan baik, lulus tepat waktu dan membanggakan ortu,” ucap Yurike.
Yurike adalah lulusan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Blitar. Ia lulus sekolah dan mendapatkan beasiswa Bidikmisi di UNAIR pada tahun 2015. Anak pertama dari dua bersaudara itu bersyukur, akhirnya dapat menyelesaikan studi dengan perjuangan yang luar biasa. Salah satunya, berjuang mengatur perekonomian dengan nyambi kerja di sela kegiatan kuliah.
“Saya frelance pengambil data, membantu penelitian dosen tentang kesehatan,” ucap perempuan kelahiran 13 Juli 1997 itu. “Lumayan sekali, menopang perekoniomian saya selama menjadi mahasiswa,” tambahnya.
Akhirnya, Yurike mengucapkan terima kasihnya yang tak teringga untuk kedua orang tua. Yang telah bekerja keras dan mengantarkannya menjadi lulusan UNAIR menjadi sarjana ilmu gizi. (*)
Penulis: Binti Q. Masruroh
