Aktif di Instansi Asal Tak Halangi Maris Raih Predikat Wisudawan Terbaik

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Maris, wisudawan terbaik S3 FST UNAIR periode September 2019. (Ilustrasi: Feri Fenoria)

UNAIR NEWS – Dr. Maris Kurniawati, S.Si., M.Kes., M.Si berhasil raih IPK 3.88 selama menempuh program S3 Matematika dan Ilmu Pengetahun Alam di FST UNAIR. Selain menjadi mahasiswa, wanita yang akrab disapa Maris terebut juga merupakan dosen di Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama).

“Selain kuliah, saya masih aktif di instansi asal saya di Unikama sebagai Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM),” ucap Maris.

Tidak hanya itu, dia juga aktif melaksanakan tridharma perguruan tinggi, aktif sebagai chief editor dan editor jurnal pemberdayaan masyarakat LPPM Unikama, aktif dalam pembinaan mahasiswa, auditor Penjaminan Mutu Internal di Unikama, sebagai author di beberapa jurnal internasional dan kegiatan lainnya.

Meskipun begitu, Maris masih tetap bisa meraih berbagai prestasi. Salah satu capaian terbesarnya selama kuliah adalah mendapat kesempatan menjadi peserta PKPI/Sandwich 2017 dan melakukan riset di Australia. Berhasil menemukan gen novel yang telah dipatenkan dan dipublikasi di NCBI (GeneBank) serta berhasil mempublikasi tiga artikel di jurnal terindeks scopus.

“Kendala terbesar saya adalah faktor jarak tempuh studi dan penelitian dari Malang ke Surabaya yang harus saya tempuh setiap hari. Selain itu, juga manajemen waktu antara studi dan karir,” terangnya.

Maris menyelesaikan disertasinya yang berjudul Kloning Gen Penyandi Enzim 1,3-β-Glukanase melalui Pendekatan Pustaka Metagenomik cDNA dari Digestive Gland Achatina fulica sebagai Kandidat Antibiofilm Candida. Kedepannya, Maris berencana untuk mengembangkan penelitian yang sudah dia mulai sejak studi itu dengan mengkolaborasikan hasil penelitian terhadap bidang lain seperti peternakan, sehingga dapat diterapkan di dunia industri. Serta melakukan perintisan penelitian bidang biomolekuler di Unikama.

Bagi mahasiswa yang masih berjuang menyelesaikan S3, Maris berpesan agar perencanaan publikasi sebaiknya sudah dipersiapkan sejak awal studi karena publikasi perlu waktu yang lama. Kemudian, ketika sudah mendapatkan hasil penelitian yang cukup untuk publikasi di artikel jurnal, sebaiknya langsung disusun tidak perlu menunggu hasil penelitian disertasi tuntas seluruhnya.

“Dukungan keluarga dan teman sejawat penting dalam penyelesaian studi. Pengorbanan dan doa keluarga serta support teman sejawat merupakan bagian sangat penting dalam perjalanan menyelesaikan studi,” pungkas Maris.

Penulis : Galuh Mega Kurnia

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).