UNAIR Libatkan Pakar Diskusikan Pilkada 2020

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
DARI kiri: Suparto Wijoyo, Dwi Windyastuti, Choirul Anam, dan Ainur Rohim saat berlangsung Sesi 1 diskusi pakar di Aula Amerta, Kantor Manajemen UNAIR. (Foto: Alif Fauzan)

UNAIR NEWS – Menyambut pemilihan kepala daerah tahun 2020, Universitas Airlangga menggelar diskusi pakar bertajuk ‘Tantangan dan Tuntutan Calon Kepala Daerah di Era Disrupsi’. Acara yang membahas pemimpin daerah ideal tersebut diselenggarakan pada Rabu (4/9/19) di Aula Amerta Kantor Manajemen Kampus C UNAIR.

Dalam diskusi gelar pakar itu, rektor UNAIR Prof. Dr. Mohammad Nasih, SE., M.T., Ak., CMA menjadi keynote speech. Selain itu, diskusi juga menghadirkan akademisi, politisi, aktivis, budayawan, dan media untuk saling menyampaikan pandangan.

Para nara sumber di antaranya Purnawan Basundoro (Sejarawan); Suparto Wijoyo (Sekolah Pascasarjana); Dwi Windyastuti Budi Hendararti (Dosen FISIP); Santi Martini (Dosen FKM); Choirul Anam (Ketua KPU Jatim); Abdul Rokhim (Pimred Jawa Pos); Ainur Rohim (Ketua PWI Jatim); dan Nurul Hartini (Dekan Fakultas Psikologi).

“Kegiatan ini sebagai kontribusi Airlangga pada semuanya. Baik Jatim, Surabaya, dan lainnya,” ujar Prof. Nasih. “Kami hanya ingin mendorong putra putri terbaik di Jatim untuk bisa menjadi pemimpin di seluruh wilayah, terutama Jatim,” tambahnya.

Sebagai informasi, sebanyak 270 daerah dengan rincian 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota akan melaksanakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2020. Maka dari itu, dibutuhkan calon pemimpin yang luar biasa. Karena di era disrupsi, pemimpin menjadi kapten, seperti halnya saat mengemudi kapal dengan kompleksitas permasalahan yang beragam.

“Kita tau bahwa tantangan untuk menjadi pemimpin masa depan sungguh begitu beratnya. Dimana-mana menjadi bupati rasanya kita yang melihat tidak ada senangnya. Begitu juga kebebasannya, harus diinfakan. Menjadi pemimpin daerah saat ini penuh dengan kesulitan dan kesengsaraan,” ungkap Prof. Nasih.

Rektor UNAIR Prof. Mohammad Nasih menjadi keynote speaker dalam acara diskusi pakar ‘Tantangan dan Tuntutan Calon Kepala Daerah di Era Disrupsi’ Rabu (4/9/19) di Aula Amerta Kantor Manajemen Kampus C UNAIR. (Foto: Agus Irwanto)

Segala permasalahan itu, lanjut Prof Nasih, dapat diselesaikan dengan adanya pemimpin yang memiliki indikator ‘Great Leadership’. Yakni rendah hati, mampu beradaptasi, visioner, dan mau dan mampu melibatkan semua pihak.

Dalam katagori visioner, misalnya, pemimpin harus mempunyai pandangan ke depan yang terarah dan terurus dengan semua amanah yang diberikan. Menciptakan masyarakat yang berkeadilan sosial menjadi sebuah harapan yang sangat dianjungkan.

“Saya juga menginginkan Pancasila sebagai indikator keberhasilan pembangunan. Yang mana itu sangat lengkap dan ukurannya sangat jelas untuk menjadi acuan,” imbuh Prof Nasih yang juga Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

Selain itu, di era disrupsi, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mempersiapkan dan dengan cepat mengikuti perkembangan. Choirul Anam ketua KPU Jawa Timur dalam pemaparan gagasannya menyebutkan bahwa KPU juga telah menyiapkan e-voting berupa Situng (sistem hitung, red) dan Silon (sistem calon, red) yang dapat diakses masyarakat secara online dengan mudah. (*)

Penulis : Ulfah Mu’amarotul Hikmah

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).