Tips Mahasiswa Farmasi Jalani Penelitian di Jepang

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Kholidah Febriani kanan) bersama rekan tim dan pembimbing risetnya di Hoshi University, Jepang. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Kholidah Febriani mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (UNAIR) berkesempatan untuk mengikuti penelitian di Hoshi University, Jepang, selama satu bulan. Berjalan selama bulan Juli hingga Agustus, Kholidah membagikan pengalamannya kepada UNAIR NEWS.

“Di sana saya meneliti tentang senyawa orto kumarat dan modifikasinya. Pada intinya mencoba mereaksikan senyawa untuk mencari obat baru,” bukanya.

Selama di Jepang, Kholidah melakukan penelitian dan mendapat pendampingan dari staf laboratorium Hoshi University. Ia mengaku sangat senang karena bisa mendapat banyak ilmu dan pengetahuan baru, meskipun harus menghabiskan waktu di laboratorium hingga malam hari.

“Saya sangat bersyukur bisa berkesempatan untuk ikut penelitian di sana, karena memang saya tertarik dalam bidang sintesis dan menikmati setiap reaksi yang saya lakukan,” ujar Kholidah.

Kholidah Febriani mahasiswi FF UNAIR mengoperasikan instrumen NMR di Laboratorium Hoshi University, Jepang. (Dok. Pribadi)

“Selain itu, saya juga mendapat banyak skill baru yang sangat bermanfaat dalam penelitian. Bahkan, saya berkesempatan mengoprasikan Nuclear Magnetic Resonance (NMR),” lanjutnya.

Di Jepang, Kholidah merasakan banyak perbedaan terutama soal laboratorium. Menurutnya, orang-orang di Jepang sangat rapi dalam hal penataan alat laboratorium dan sangat menjaga kebersihan.

“Di sana tentu saja ada perbedaan dengan di Indonesia, seperti alat-alat dan teknologinya. Bagaimana mekanisme terkait pencucian alat dan lain-lain juga cukup berbeda,” komentarnya.

Dalam menjalani kehidupan di Jepang, Kholidah mengaku tak ada kesulitan yang berarti. Meskipun sempat terkendala komunikasi, Kholidah sangat bersyukur dan merasa terbantu dengan adanya berbagai aplikasi di gawainya.

“Mungkin kendala kecil lainnya adalah makanan, ya, karena tempat membeli makanan halal cukup jauh dari tempat tinggal saya di sana,” tuturnya.

Kholidah mengaku bahwa ia juga merasakan perbedaan dalam hal transportasi. Jika mobilitasnya di Indonesia kerap terbantu oleh adanya system transportasi online, maka di Jepang ia harus sering berjalan kaki.

“Masyarakat di sana banyak yang senang bepergian dengan jalan kaki. Jika jaraknya jauh, baru menggunakan transportasi umum. Untungnya transportasi umum di sana sangat nyaman dan warganya sangat tertib, jadi bisa menikmati perjalanan juga,” ujarnya.

Di akhir wawancara, Kholidah memberkan tips untuk teman-teman mahasiswa yang berminat untuk melakukan penelitian di luar negeri, khususnya di Jepang. Ia berpesan agar para mahasiswa yang memang ingin melakukan penelitian di luar negeri untuk melakukan riset terkait negara yang menjadi tujuan.

“Yang penting kita harus mencari informasi sebanyak-banyaknya terkait negara yang kita tuju. Mulai dari budayanya, iklimnya, transportasi, hingga makanan di sana. Semuanya harus diperhatikan dengan baik agar tidak mengganggu aktivitas selama di sana,” ucapnya.

Ia juga mengajak para mahasiswa untuk selalu berpikir positif dan percaya bahwa rezeki akan selalu ada untuk setiap orang. Banyak berdoa, selalu bersabar, dan tidak berhenti berharap menjadi kunci dari terbukanya kesempatan tak terduga. (*)

Penulis : Sukma Cindra Pratiwi

Editor : Binti Q Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).