Pakar Politik UNAIR Tekankan Calon Pemimpin Daerah Kuat Memimpin Manajerial

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dr. Dwi Windyastuti Budi Hendararti Dra., MA saat memberikan pemaparannya dalam sesi diskusi pakar di Aula Amerta Lantai 4, Gedung Managemen, Kampus C, pada Rabu (4/9/2019). (Foto : Agus Irwanto)

UNAIR NEWS – Pada tahun 2020, beberapa daerah di Indonesia akan melaksanakan pemilihan umum (pemilu) daerah serentak. Seorang calon pemimpin daerah harus memahami permasalahan yang ada di setiap daerahnya.

Dosen Ilmu Poltik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (UNAIR), Dr. Dwi Windyastuti Budi Hendararti Dra., MA., memberikan beberapa saran bagi calon pemimpin daerah untuk mendulang suara di ajang pemilu mendatang. Dalam acara diskusi pakar di Aula Amerta, Kampus C UNAIR (4/9/2019), ia menyampaikan perlu adanya perubahan dalam pemikiran para calon pemimpin daerah.

Sebelum mendaftar, para calon pemimpin daerah harus memilih antara diusung partai politik atau independen. Utamanya calon dengan jalur independen, para calon pemimpin harus memperhitungkan kemungkinan memperoleh dukungan 6,5 persen. Maka sebelum mencalonkan diri harus ada persiapan yang matang dari segi dukungan.

Dwi memberikan saran kepada para calon pemimpin daerah untuk dapat berinovasi dalam memimpin manajerial. Era disrupsi saat ini harus dapat dimanfaatkan utamanya dalam masalah birokrasi.

“Pemimpin yang akan mencalonkan diri harus dapat memimpin manajerial yang saat ini masih belum maksimal,” ungkapnya.

Profesionalitas dalam birokrasi pemerintahan harus tegak dijalankan. Pemilihan tenaga yang profesional dalam sistem pemerintahan akan berdampak signifikan terhadap masyarakat. Hal itu akan memudahkan masyarakat dalam mengakses keperluan.

Dwi juga menyatakan bahwa idealnya seorang pemimpin harus kuat dan tetap dalam prosedur. Karakter ideal yang dimiliki oleh para calon pemimpin akan membawa masyarakat ikut serta dalam pembangunan.

Para pemimpin juga harus selalu aktif dalam media. Era disrupsi yang saat ini mengandalkan teknologi, sudah sewajarnya digunakan para calon pemimpin. Pemberitaan di media massa terhadap kinerja para calon pemimpin akan membuat transparansi kinerja diketahui oleh publik.

“Para pemilih akan mengingat pemimpin yang rendah hati dengan mengejar hasil kinerja,” ujarnya.

Sikap rendah hati dengan mengejar hasil kinerja suatu saat pasti dikenang oleh masyarakat. Masyarakat perlu tahu seberapa kharismatik seorang calon pemimpin daerah yang dipilihnya.

Diakhir sesi, Ia berpesan untuk para calon pemimpin yang terpilih harus mampu membuat kebijakan ramah terhadap rakyat. Kebijakan dengan merangkul rakyat adalah tugas pokok para calon pemimpin agar tetap dipercaya.

Penulis: Aditya Novrian

Editor: Khefti Almawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).