Penemuan Spesies Ikan Air Tawar Langka di Jawa Tengah

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh wikipedia

Keanekaragaman hayati ikan air tawar Indonesia adalah salah satu yang terbesar di Dunia. Hal ini disebabkan karena Indonesia berada di wilayah tropis yang terletak diantara wilayah Asia dan Australia. Sehingga Indonesia memiliki keunikan spesies ikan air tawar yang tidak terdapat di wilayah lain. Beberapa spesies ada yang bersifat endemik dan langka sehingga perlu banyak dilakukan kajian untuk menyelamatkan keberadaan spesies tersebut.

Sejak Indonesia bagian barat terbagi menjadi beberapa pulau karena naiknya permukaan air laut akibat mencairnya es di kedua Kutub, banyak spesies ikan air tawar terisolasi di suatu wilayah sehingga penyebarannya menjadi terbatas. Keberadaan ikan air tawar tersebut telah lama dimanfaatkan masyarakat sebagai sumber protein hewani. Namun sebagian dari mereka kurang peduli terhadap kondisi masing-masing spesies. Selama masih berwujud ikan, masyarakat cenderung akan mengambilnya tanpa mempedulikan status konservasinya. Misalnya, ikan Belida Jawa (Notopterus notopterus) yang telah lama dilindungi oleh pemerintah Indonesia sejak tahun 1999 namun praktek penangkapannya sampai saat ini masih terus terjadi.

Fakta tersebut membuat peneliti ikan air tawar dari Universitas Airlangga Surabaya bekerjasama dengan peneliti dari Universitas Brawijaya Malang tergerak untuk mengetahui lebih jauh kondisi terkini keanekaragaman ikan air tawar khususnya daerah Pulau Jawa.  Hasil penelitian tersebut memuat fakta-fakta baru bahwa ikan yang awalnya hanya dapat dijumpai terbatas diwilayah tertentu ternyata juga tersebar di wilayah lain. Dalam artikel ini spesies ikan air tawar yang secara khusus akan dibahas adalah Lobocheilos falcifer, dalam bahasa lokal disebut ikan Mangut. Ikan ini memiliki ciri-ciri fisik seperti ikan Tawes (Barbonymus gonionotus) namun memiliki beberapa tonjolan pori-pori dibagian moncong dan letak mulutnya berada dibawah. Secara umum tubuh ikan Mangut berwarna perak.

Ikan Mangut merupakan spesies yang secara biogeografi tersebar di Sumatra, Kalimantan dan Jawa Barat. Di Jawa Barat pernah tercatat di Sungai Cisadane, Sungai Ciliwung dan Sungai Citarum. Namun pada penelitian terbaru menunjukkan ikan ini juga tersebar sampai ke Jawa Tengah tepatnya di Waduk Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo. Penemuan tersebut adalah catatan pertama dari spesies ini di luar habitat aslinya (Jawa Barat), dan merupakan perluasan ke arah timur dari distribusi sebelumnya dengan lokasi yang terpisah sekitar 300 km (Gambar 2). Apakah ikan Mangut juga tersebar sampai ke perairan di Jawa Timur, sampai saat ini peneliti belum menemukannya sehingga pencarian bisa terus diupayakan.

Menurut informasi masyarakat lokal yang terletak di sepanjang aliran yang sungai yang telah disebutkan, ikan mangut adalah jenis yang paling susah ditemukan. Ikan tersebut hanya berada di lokasi berair jernih dan bebas pencemaran. Indikasi bahwa spesies ini tidak tahan pada perubahan lingkungan yang ekstrim sehingga keberadaannya di alam sangat terbatas. Karena minimnya data, ikan mangut belum terdaftar secara resmi sebagai spesies langka di lembaga IUCN Redlist tetapi statusnya layak ditinjau ulang.

Hal yang tidak diingikan dikemudian hari adalah ikan mangut benar-benar hilang dari habitatnya sebelum semua orang menyadarinya. Seperti pada kasus ikan Leat (Lobocheilos lehat). Ikan tersebut masih satu genus dengan ikan mangut namun pakar ikan air tawar  menduga telah lama punah, karena sejak pertamakali ditemukan pada akhir abad ke-19 di Jawa Barat, ikan itu belum ditemukan kembali hingga sekarang di wilayah manapun termasuk diluar Jawa.

Beberapa penelitian tentang ikan air tawar di Indonesia yang terkadang terbatas hanya pada satu aliran sungai sehingga membuka kesempatan bagi peneliti lain untuk mengeksplorasi aliran sungai yang berbeda. Tantangan kedepan tidak hanya fokus pada kajian biogeografinya, namun perlu juga dilakukan upaya penangkaran. Hal ini menuntut para pakar biologi ikan untuk melakukan kolaborasi riset. Tujuannya adalah agar ikan mangut bisa berkembang biak di lingkungan buatan sehingga anak yang dihasilkan bisa untuk restocking di alam.

Penulis : Veryl Hasan

Informasi lebih lanjut mengenai penelitian ini dapat diakses di https://www.researchgate.net/publication/335104828_Distribution_extension_and_first_record_of_Lobocheilos_falcifer_Cypriniformes_Cyprinidae_in_Central_Java_Province_Indonesia

Hasan V, Soemarno, Widodo SW, Wiadnya DGR, Mukti AT, Irawan B (2019) Distribution extension and first record of Lobocheilos falcifer (Cypriniformes, Cyprinidae) in Central JavaProvince, Indonesia. Eco. Env. & Cons. 25 (July Suppl. Issue): S158-S161.

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).