Tim ENJ UNAIR Membangkitkan Potensi Pariwisata Goa Oelalo, Sulawesi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Siompu Barat, Sulawesi Tenggara, merupakan tempat pilihan pengabdian tim Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ) Universitas Airlangga (UNAIR) 2019 yang memiliki kekayaan alam luar biasa. Kekayaan alam tersebut sangat berpotensi untuk menjadi pariwisata, namun belum dikembangkan secara maksimal.

Goa Oelalo merupakan salah satu goa di Siompu Barat yang memiliki sumber air payau dan jernih. Goa yang tersembunyi itu bertempat sekitar 1 kilometer di ujung jalan dekat Dermaga Lagila. Serta, tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan Goa Oelalo tersebut.

Muhammad Da’i Efendi, koordinator ENJ UNAIR 2019, mengatakan bahwa Goa Oelalo adalah salah satu tempat di Siompu Barat yang berpotensi untuk dijadikan objek wisata. Namun Goa Oelalo memiliki track cukup sulit untuk mencapai dasarnya yang berjarak sekitar lima meter dari atas permukaan.

“Sebelumnya, sangat sulit untuk mencapai sumber air dalam goa tersebut, dikarenakan akses untuk mencapai dasar hanya berupa pohon kecil yang menjadi pijakan pengunjung untuk turun ke bawah,” ungkapnya.

“Hanya masyakarat setempat yang mengetahui tempat indah itu. Dan potensi tersebut belum terekspose dikancah luar baik nasional maupun internasional,” tambahnya.

Karena itu, tim ENJ UNAIR berinisiatif untuk menggagas potensi wisata tersebut dengan membuat tangga sederhana agar dapat mencapai dasar dengan mudah. Tangga tersebut bermodal tali tambang dan kayu yang dirangkai kurang lebih selama dua hari bersama pemuda Generasi (Pemuda desa Lawakamo).

Pembuatan tangga terhitung dari Jumat (16/8/19) hingga Sabtu (17/8/19). Meski tangga sudah siap digunakan, pengunjung tetap harus berhati-hati karena tempatnya yang cukup terjal dan licin.

Hafidzatuz Zuhriatin Awalin, salah seorang anggota ENJ UNAIR 2019, mengatakan bahwa sumber air Goa Oelalo aman digunakan untuk berenang atau hanya sekadar mencuci muka. Setelah pembuatan tangga, tim ENJ UNAIR 2019 bersama masyarakat setempat menjajal objek wisata tersebut dengan berenang bersama.

“Saya akui bahwa airnya sungguh segar dan jernih. Awalnya saya takut, tetapi setelah berenang saya merasakan keasikannya,” kata mahasiswa yang akrab dipanggil Fidza itu.

“Airnya payau, jadi tidak se-asin di laut. Selain itu, tempat untuk berenangnya pun juga tidak terlalu dalam, jadi aman,” tambahnya. (*)

Penulis: Ulfah Mu’amarotul Hikmah

Editor: Feri Fenoria Rifai

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).