Usung Tema Kopi, Dies Natalis ke-23 D3 Kepariwisataan FV UNAIR Gelar Lomba Kreasi Kopi Lokal

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
PESERTA Lomba Kreasi Kopi Lokal sedang Meracik Kopi Buatannya. (Foto: Muhammad Wildan Suyuti)

UNAIR NEWS – Program Studi (Prodi) D3 Kepariwisataan Fakultas Vokasi (FV) Universitas Airlangga (UNAIR) merayakan dies natalis ke-23 pada Minggu (18/08/2019) bertempat di Gedung B FV UNAIR. Uniknya dies natalis tahun ini mengusung tema kopi dengan menyelenggarakan lomba kreasi kopi lokal.

Ada delapan orang yang ikut serta dalam acara tersebut. Diantaranta berasal dari Surabaya, Sidoarjo, dan Bali. Antusiasme peserta terlihat sangat tinggi ketika mereka mempresentasikan kopi yang mereka buat dan menyuguhkannya pada juri untuk dinilai.

Menariknya, saat ini kopi sudah menjadi budaya global yang digemari berbagai kalangan, maraknya coffeshop juga menjadi faktor kuat penunjang eksistensi kopi. Melihat dari fenomena tersebut tidak salah jika pihak D3 Kepariwisataan UNAIR mengadakan lomba kreasi kopi lokal.

Selain memanfaatkan momen ketenaran kopi yang pas, lomba kreasi kopi lokal juga sangat bermanfaat untuk kalangan muda yang baru mulai berkarya dan menekuni dunia perkopian. Kopi lokal sendiri juga tidak kalah saing dengan kopi impor yang notabenenya memiliki harga yang terlambung tinggi.

Menurut Adinda Rian Salsaby Rahma selaku koordinator humas dies natalis bahwa tujuan diadakannya lomba kopi itu untuk menarik minat generasi muda yang gemar akan kopi. Selain itu dengan diadakannya kegiatan tersebut juga akan memicu kreativitas peserta dalam meracik kopi yang enak dan menarik.

“Semakin hari peminat kopi bertambah dan terus meningkat. Hal ini tentu harus diimbangi dengan varian kopi yang harus disajikan. Maka dari itu pada lomba ini para peracik kopi bisa menunjukkan kreasi terbaru yang unik dan tak kalah nikmat. Tentunya mereka (peserta, red) dalam lomba ini menggunakan kopi lokal dan sebagian memadukannya dengan minuman tradisional seperti angsle,” tuturnya.

Selain sebagai tempat untuk berkompetisi dan berkreasi membuat kopi, lomba itu tentu memberikan manfaat pengetahuan baru untuk mahasiswa D3 Kepariwisataan. Kopi lokal juga tak kalah nikmat dengan kopi impor. Keunikan itulah yang harus dikenalkan ke mancanegara dan para wisatawan asing yang berkunjung.

Daerah penghasil kopi di Indonesia juga sangat banyak, bukan hanya Gayo dan Toraja saja. Jadi sudah sepantasnya kopi-kopi di Indonesia bersaing dengan kopi impor. Selain itu, peran generasi muda yang piawai meracik kopi juga diperlukan untuk menumbuhkan eksistensi kopi lokal yang bisa dipadukan dengan minuman tradisional dan herbal.

Sementara itu, peraih juara satu pada lomba kreasi kopi lokal adalah Agus Rifandhi Mauliddhani dan juara dua adalah Abdullah Prana Adi. Keduanya berasal dari Kota Surabaya. Peserta yang turut hadir dalam lomba itu merupakan para peracik kopi yang handal dan beberapa dari mereka sudah memiliki kedai kopi sendiri. (*)

Penulis: Muhammad Wildan Suyuti

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).