Biji Labu Kuning dan Vitamin E Tingkatkan Kualitas Sperma Ayam Kampung

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh website portal resmi dinas pertanian dan pangan kabupaten Bandung

Ayam Kampung mempunyai peran yang sangat besar bagi kehidupan masyarakat terutama di pedesaan dijadikan sebagai sumber daging, telur dan sebagai tambahan pendapatan. Produktivitas ayam kampung yang relatif rendah merupakan kendala bagi sebagian besar peternak di Indonesia khususnya peternakan skala rumah tangga. Peternakan skala rumah tangga masih menerapkan model pemeliharaan secara tradisional dan belum berwawasan lingkungan. Sehingga keuntungan finansial dan kesehatan lingkungan bagi masyarakat maupun ternak ayam cenderung rendah.

Produktivitas ayam kampung yang optimal bisa diperoleh pada kondisi thermoneutral zone, dimana suhu lingkungan bisa memberikan kenyamanan pada ayam kampung. Indonesia adalah Negara tropis dengan suhu yang relaif tinggi pada musim kemarau. Heat stress atau stress panas adalah cekaman yang diakibatkan oleh suhu lingkungan kandang yang berada di atas zona nyaman. Ayam kampung pada suhu lingkungan yang tinggi (25-32 °C) akan menunjukkan penurunan produktivitas. Peningkatan kualitas dan kuantitas sperma merupakan salah satu indikator peningkatan status reproduksi dan merupakan solusi pemecahan masalah dalam rangka pengembangan peternakan nasional.

Salah satu bahan alami yang kurang dimanfaatkan secara optimal dan memiliki khasiat yang besar bagi kesehatan reproduksi ayam kampung jantan adalah biji labu kuning (Cucurbita  moschata). Biji Labu kuning mengandung unsur mineral seng (Zn), magnesium (Mg), yang sangat penting bagi organ kesehatan reproduksi, termasuk kelenjar prostat. Dalam 100 g biji labu kuning mengandung Zn 6.5 gram (Paling tinggi diantara sumber protein lain). Mineral Zn terlibat dalam aktivitas enzim ribonuklease pada spermatogenesis dan spermiogenesis. Mineral Zn yang juga dikenal sebagai imunomodulator.

Fungsi dari mineral Zn yang terkandung dalam biji labu kuning adalah adalah untuk mengembangkan fungsi reproduksi jantan dan pembentukan sperma. Pemberian Zn mampu menekan produksi nitric oxid (NO) dan meningkatkan aktivitas enzim gliserol fosfat dehidrogenase (GPDH), sehingga skor marbling meningkat pada penggemukan. Mineral Zn terlibat dalam proses spermatogenesis. Kekurangan mineral Zn dapat mengakibatkan gangguan dan keterlambatan pertumbuhan kematangan seksual. Bahan aktif mineral Zn berperan dalam fungsi syaraf, perkembangan fungsi reproduksi jantan dan spermatogenesis, terutama perubahan testosteron menjadi dehidrotestoteron yang aktif. Radikal bebas membentuk peroksida-peroksida yang mengandung asam lemak tak jenuh ganda (PUFA). Asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) dapat menurunkan penyerapan dan penggunaan vitamin E. Tokoferol pada vitamin E dapat teroksidasi menjadi tokoferil (tokoferol bentuk radikal) setelah menjalankan fungsi sebagai antioksidan. Bentuk tokoferil dapat direduksi kembali menjadi tokoferol oleh kerja sinergi dari antioksidan yang lain, misalnya vitamin C dan glutation. Kombinasi bji labu kuning dan vitamin E adalah salah satu alternatif yang dapat meningkatkan kualitas spermatozoa ayam kampung

Penulis : Siti Eliana Rochmi

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan : https://www.researchgate.net/publication/335136100_Quality_Improvement_of_Spermatozoa_of_Rooster_Exposed_to_Heat_Stress_Treated_with_Pumpkin_Seeds_Cucurbita_moschata_and_Vitamin_E

Siti Eliana Rochmi, Herinda Pertiwi, Diyantoro Diyantoro. 2019. Quality Improvement of Spermatozoa of Rooster Exposed to Heat Stress Treated with Pumpkin Seeds (Cucurbita moschata) and Vitamin E. The Indian veterinary journal 96(07):19-21

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).