Pelopori Bank Sampah Hingga Mendapat Dukungan Pemkab Banyuwangi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Proses pemilahan dan penimbangan sampah di Bank Sampah Jelun - Banyuwangi (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Menyikapi permasalahan sampah di desa Jelun, kecamatan Licin – Banyuwangi, mahasiswa peserta Praktik Kerja Lapang (PKL) program studi Kesehatan Masyarakat PSDKU UNAIR di Banyuwangi memelopori terbentuknya Bank Sampah Jelun.

Dijelaskan oleh Intan Ayu, salah satu peserta PKL desa Jelun, bahwa Bank Sampah Jelun terbentuk berdasarkan data hasil survey Mawas Diri 2019 dari mahasiswa PKL. Dengan total sampling 100 KK, 68% dari total responden membuang sampahnya langsung ke sungai, dibuang di lahan kosong, dan dibiarkan begitu saja. Selain itu, tidak adanya Tempat Penampungan Sampah atau Tempat Pembuangan Akhir di desa Jelun, membuat hal-hal tersebut menjadi alternatif bagi warga dalam membuang sampah.

“Hal tersebut mendorong kami untuk menciptakan program Si Asik (Aksi Pengelolaan Sampah Holistik), yang terdiri dari tiga kegiatan, yaitu sosialisasi pemilahan sampah, pelatihan pengelolaan sampah, serta pembentukan Bank Sampah Jelun,” jelasnya.

Bertujuan untuk mengurangi volume sampah yang berserakan di desa, Bank Sampah Jelun memiliki perbedaan dengan Bank Sampah lain. Mulai dari pengurus bank sampah ialah pemuda desa Jelun yang diawali oleh mahasiswa PKL, kemudian hasil sampah yang telah dikumpulkan oleh masyarakat selain dapat dicairkan dalam bentuk fresh money, hasil tersebut juga dialokasikan ke pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

“Menurut hasil diskusi dengan perangkat desa, masyarakat Jelun ini masih sering menunggak dan belum tersadar untuk membayar PBB ke desa. Sehingga, melalui Bank Sampah Jelun ini, kami sekaligus mengajak warga untuk rutin membayar PBB menggunakan sampah mereka,” terang mahasiswa FKM 2016 tersebut.

Tidak hanya sebagai pelopor terbentuknya Bank Sampah di desa Jelun, mahasiswa PKL FKM yang mulai mengoperasikan bank sampah tersebut sejak Rabu (7/8), juga berusaha mempopulerkan bank sampah dengan menggandeng berbagai pihak. Selain menggandeng Bank Sampah Banyuwangi, BSJ akhirnya berhasil mendapatkan dukungan dari pemerintah kabupaten Banywuangi  melalui Surat Keterangan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), tentang pembentukan Bank Sampah Jelun pada Rabu (14/8).

Intan menambahkan, bahwa keuntungan mendapat dukungan dari pihak pemkab Banyuwangi yaitu  apabila kedepannya terdapat inovasi lain dari Bank Sampah Jelun dalam pengelolaan sampah desa, maka dapat dengan mudah mengajukan bantuan secara langsung pada pihak DLH. Sehingga, akses BSJ dalam meningkatkan sarana dan prasarana dalam menanggulangi sampah di desa lebih mudah.

“Sebagai pelopor, kami berharap kepada kader pengelola BSJ untuk tetap semangat dalam memerangi masalah sampah di desa Jelun. Semoga masyarakat juga semakin terbiasa melakukan pemilahan sampah, untuk mengurangi dan menanggulangi pencemaran lingkungan. Serta, semoga hal-hal seperti ini dapat dijadikan referensi dalam kegiatan pengabdian masyarakat di lain tempat,” pungkas Intan. (*)

Penulis: Bastian Ragas

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

Achmad Chasina Aula

Achmad Chasina Aula

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi