Manfaat Buah Pare Sebagai Obat Antidiabetes

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh IDN Times

Diabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan gejala hiperglikemia sebagai akibat gangguan sekresi insulin. Kekurangan hormon insulin yang berfungsi memanfaatkan glukosa sebagai sumber energi dan mensintesa lemak disebabkan oleh pangkreas yang tidak lagi mampu mensekresi insulin. Sedangkan kekurangan dari hormon insulin relatif disebabkan oleh produksinya yang tidak mencukupi dengan kebutuhan tubuh.

Penyakit DM sangat sulit untuk disembuhkan dan biasanya penyakit ini tidak berdiri sendiri tetapi komplikasi dengan penyakit lain yang menyertainya seperti hipertensi dan ganguan pada fungsi ginjal. Sehingga penggunaan obat merupakan pilihan utama yaitu golongan sulfonylurea dan biguanid. Penggunaan obat sebagai anti diabetes biasanya berlangsung lama dan menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan. Salah satu alternatif untuk menekan biaya pengobatan penyakit DM adalah menggunakan buah pare untuk menurunkan kadar glukosa darah. Kandungan buah pare yang berguna untuk menurunkan glukosa darah adalah charantin, polypeptide-P insulin dan lektin . Kandungan saponin, flavonoid, polifenol, dan vitamin C buah pare berfungsi sebagai antioksidan yang bertujuan untuk menangkal radikal bebas yang dapat mengganggu kelangsungan hidup sel Leydig akibat penyakit diabetes mellitus.

Penderita diabetes mellitus sering mengalami penurunan kadar Follicle Stimulating Hormone (FSH), Interstitial Cell Stimulating Hormone (ICSH), Insulin-like Growth Factor 1 (IGF-1), dan Stem Cell Factor (SCF) karena kepekaan reseptor insulin mengalami gangguan. Peningkatan glukosa darah akan berpengaruh terhadap penurunan ICSH yang menyebabkan menurunnya respon sel Leydig untuk mensekresi testosteron karena kepekaan reseptor insulin mengalami gangguan. Gangguan kepekaan reseptor insulin juga menyebabkan menurunnya SCF testis sehingga akan menurunkan replikasi sel Leydig yang dapat menyebabkan jaringan interstitial testis kehilangan kepadatannya dan penurunan jumlah volume sel Leydig per ruang interstitial. Kami berpendapat bahwa ekstrak buah pare (Momordica charantia Linn) dapat menurunkan kadar gula darah, memperbaiki  sel penyusun pulau Langerhans dan sel Leydig pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang menderita hiperglikemia.

Kerusakan sel β pankreas pada tikus akibat induksi alloxan dapat menyebabkan hiperglikemia yang  merupakan gejala awal terjadinya diabetes mellitus.  Hiperglikemia ini menyebabkan terjadinya peningkatan ROS yang dapat memicu terjadinya stres oksidatif di dalam tubuh yang menimbulkan  perubahan dalam fungsi seksual, termasuk menurunnya sekresi testosteron akibat kelainan fungsi sel Leydig yang berdampak pada menurunnya libido hewan jantan.

Hasil analisis menunjukkan bahwa ekstrak buah pare (Momordica charantia Linn.) memiliki efek antidiabetik pada tikus hiperglikemi yang dapat menurunkan kadar gula darah, memperbaiki kerusakan sel beta pancreas dan meningkatkan jumlah sel Leydig pada dosis 50 mg/1ml/hari pada hari ke 21 setelah perlakuan.

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa buah pare (Momordica charantia Linn.) dapat digunakan untuk menurunkan kadar gula darah pada kasus hiperglikemia melalui perbaikan fungsi sel pulau Langerhans untuk memproduksi insulin. Selain itu, buah pare juga bermanfaat untuk memperbaiki peran dan fungsi sel Leydig dalam menghasilkan hormone testosterone sehingga tidak langsung memperbaiki fungsi seksual pada kasus hiperglikemia.

Penulis: Prof. Dewa Ketut Meles, MS., drh

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

http://www.ejobios.org/download/the-antidiabetic-effect-of-bitter-melon-momordica-charantia-l-extracts-towards-glucose-concentration-7166.pdf

Dewa Ketut Meles, Wurlina, Dewa Putu Anom Adnyana, Chaterina Puspadewanti Rinaldhi, Rian Rizky Octaviani, Desak Ketut Sekar Cempaka (2019). The antidiabetic effect of bitter melon (Momordicacharantia L.) extracts towards glucose concentration, langerhans islets, and leydig cells of hyperglycemic mice (Rattus norvegicus). EurAsian Journal of BioSciences, 13:757-762

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).