PENDEKAR FST Usung Konsep Era Disrupsi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Terinspirasi dari salah satu buku karya Prof. Rhenald Kasali, yakni Distruption tentang salah satu gejala yang sedang terjadi akibat dari lahirnya Revolusi Industri 4.0. Era dimana muncul istilah Artificial Intillegence atau kecerdasan buatan yang telah menggeser era sebelumnya dari konvensional menjadi yang lebih dinamis dan baru.

Era yang akan menjadi tantangan baru bagi manusia, lebih-lebih bagi mahasiswa. Di mana sering terpublish statement, bahwasanya mahasiswa harus was-was. Hal itu karena mahasiswa tidak hanya bersaing dengan sesama, tetapi akan ditantang oleh robot dan kecerdasan buatan lainnya.

Maka dari itu, Pendidikan Emosional dan Karakter (Pendekar) Fakultas Sains dan Teknologi (FST) 2019 Universitas Airlangga (UNAIR) mencoba mengenalkan era disrupsi kepada mahasiswa baru. Kegiatan PENDEKAR tersebut akan berlangsung dari Rabu hingga Jumat (7-9/8/19) bertempat di FST Kampus C UNAIR.

Ketua panitia Richad Ade Sastra menyampaikan dalam pengenalan era disrupsi tersebut akan diberikan cara agar tetap survive di dalamnya dan juga diberikan solusi menghadapinya. ”Kami (panitia, Red) mencoba memberikan solusi bahwa mengolah rasa adalah senjata terbaik untuk survive di era disrupsi. Rasa yang dimaksud, yaitu meliputi rasa tanggung jawab, berani, kritis, solutif, dan inovatif,” sambungnya.

Dengan mengambil konsep ”Bangga FST” PENDEKAR 2019 akan lebih outcome dengan mahasiswa baru yang gemar organisasi dan diskusi. ”Kami mencoba mengemas konsep baru Safari Ormawa FST outdoor yang InsyaAllah akan melibatkan 4 BSO beserta BEM dan BLM,” tambahnya.

Richad menambahkan, goal-nya tema yang diangkat, yakni strategi milenial menjawab tantangan era disrupsi. Selain itu, pada Pendekar 2019 akan lebih banyak bermain dengan instrument-instrumen digital dalam penyampaian materi dan juga konsep outdoor learning.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, pada hari kedua akan ada International Speakers dari Profesor asal Korea. ”Beliau akan berbicara tentang Revolusi Industri untuk mahasiswa baru,” ungkapnya.

Richad berharap dengan kegiatan tersebut FST tetap bisa menjadi fakultas terbaik dengan kualitas SDM yang selalu meningkat. Selain itu, dapat menjadikan SDM FST sebagai SDM yang dinamis menghadapi tantangan zaman dan menjadi iron stock FST mewarisi tren fakultas tradisi juara.

”Tidak hanya mengantarkan adik-adik mahasiswa baru menuju tangga perkuliahan, tetapi juga mengkader panitia dan seluruh elemen terkait agar senantiasa sinergis dalam berbuat kebaikan,” tambahnya. (*)

Penulis: Asthesia Dhea C.

Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).