Perkembangan teknologi informasi telah banyak membantu meningkatkan efektifitas pengelola dan pengguna diberbagai lini dan bidang. Salah satunya di bidang akademik. Cybercampus Universitas Airlangga sebagai Sistem Informasi Akademik yang digunakan secara terpadu oleh civitas Universitas Airlangga sejak 2011 harus selalu menjaga dan meningkatkan performanya sebagai kanal informasi akademik, pusat pengelolaan data akademik, serta pusat integrasi data akademik.
Peningkatan performa Sistem Informasi dapat ditinjau dari dua sisi. Yakni, sisi manajerial dan sistem. Dari sisi manajerial ada beberapa hal yang perlu dilakukan, antara lain, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dengan meningkatkan koordinasi unit sistem kerja yang terkoordinasi dan sistematis; memudahkan pihak manajemen untuk melakukan perencanaan, pengawasan, pengarahan, dan pendelegasian kerja kepada semua departemen yang memiliki hubungan atau koordinasi; serta meningkatkan produktivitas dan penghematan biaya dalam organisasi.
Sedangkan dari sisi system, dapat dilakukan dengan meningkatkan efisiensi dan efektivitas data secara akurat dan realtime. Evaluasi terhadap performa suatu sistem selain bertujuan untuk melihat apakah terdapat kesenjangan antara harapan pengguna dengan mutu layanan yang dirasakan juga dapat dijadikan sebagai feedback bagi manajemen sistem yang terkait.
Menurut Drs. Eto Wuryanto DEA selaku researcher dari Prodi Sistem Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, untuk mengukur performa suatu sistem dibutuhkan beberapa parameter. Di antaranya, kesesuaian teknologi, utilisasi oleh pengguna, dan norma sosial.
Hal tersebut yang mendasari beliau untuk melakukan penelitian terkait performa Cybercampus. Menurut beliau output penelitian ini akan dapat menghasilkan pengetahuan baru tentang parameter apa saja yang berpengaruh pada performa Cyber Campus serta akan menghasilkan rekomendasi atau saran untuk peningkatan kualitas Cybercampus. Dalam penelitian ini, beliau menggunakan model Technology-to-Performance Chain. Penelitian itu termuat dalam jurnal berjudul Penerapan Model Technology-to-Performance Chain pada Cyber Campus.
Riset ini melibatkan 100 mahasiswa sebagai partisipan yang memberikan penilaian melalui kuisioner yang disebar di Fakultas Sains dan Teknologi UNAIR. Dengan dibantu oleh Faried Effendy S.Si M.Kom sebagai Co-researcher dan Livia FM sebagai mahasiswa bimbingan penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu enam bulan.
Untuk menguji model Technology-to-Performance Chain pada Cybercampus disusun delapan hipotesis yang diuji berdasar hasil kuisioner yang berisi 50 item soal. Berdasar hasil riset diketahui bahwa kesesuaian teknologi dan pengguna merupakan dua faktor yang menunjang performa Cybercampus.
Ini menunjukkan bahwa Cybercampus bersifat mudah untuk digunakan, mudah dipelajari, user friendly, dan kompatibel terhadap kegiatan mahasiswa. Selain itu, intensitas penggunaan Cybercampus yang relatif tinggi menjadikan mahasiswa puas dan menganggap Cybercampus merupakan aplikasi yang berguna dan sangat dibutuhkan. Namun, ada temuan bahwa pengujian model Technology-to-Performance Chain dengan objek Cybercampus Universitas Airlangga kurang tepat karena ada beberapa indikator yang tidak terpenuhi.
Rekomendasi dari riset ini adalah pemberdayaan fitur yang sudah ada pada Cybercampus Universitas Airlangga dengan mengupdate secara berkala fitur kalender akademik dan fitur informasi. Sebagai contoh informasi kegiatan mahasiswa, beasiswa, atau berita antar fakultas dan universitas lain. Respons Helpdesk Direktorat Sistem Informasi (DSI) yang juga belum optimal juga menjadi sorotan dalam penelitan ini. (*)
Penulis: Faried Effendy
Referensi:
F.Effendy, E.Wuryanto, and L.F.Marentina, “Penerapan Model Technology-to-Performance Chain pada Cyber Campus,” J. Edukasi dan Penelit. Inform., vol. 5, no. 2, p. 176, Aug. 2019.
Berikut link yang hasil lengkap penelitian di atas http://dx.doi.org/10.26418/jp.v5i2.32684
