Genap Usia 74 Tahun, SDM Unggul Adalah Kunci Indonesia Jadi Negara Adidaya

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
PROF Nasih saat memberikan sambutan pada upacara HUT RI ke-74 di halaman Gedung Managemen Kampus C. (Foto : Muhammad Alif Fauzan)

UNAIR NEWS – Universitas Airlangga (UNAIR) baru saja melangsungkan upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74 di halaman Kantor Manajemen UNAIR, pada (17/08/2019). Prof Dr Mohammad Nasih, SE., MT., Ak., CMA., selaku Rektor UNAIR berkesempatan menjadi pembina dalam gelaran upacara pagi itu.

Upacara turut dihadiri oleh seluruh sivitas akademika dan mahasiswa UNAIR. Adanya iringan lagu Indonesia Raya dan Mengheningkan Cipta menambah kesan khidmat dan haru selama prosesi upacara berlangsung.

“Kita diberi kesempatan oleh Tuhan yang Maha Kuasa untuk menikmati hirup kemerdekaan Indonesia,” jelas Prof. Nasih.

Dalam sesi amanat, ia menuturkan kepada para peserta agar senantiasa mengenang jasa-jasa pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Hari kemerdekaan sejatinya merupakan tombak sejarah perjuangan bangsa yang wajib dipertahankan.

74 tahun makna kemerdekaan, di mana tujuh dimaknai sebagai satu tujuan dan empat sebagai empati. Harapan di usia 74 tahun Indonesia dapat mewujudkan cita-cita menuju indonesia maju.

“Tema kemerdekaan tahun ini bertajuk Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul dan Indonesia Maju, hal ini mengindikasikan peran utama pembangunan ada pada para tenaga pendidik dan pelajar,” lanjutnya.

Prof. Nasih menjelaskan kunci Indonesia maju adalah memiliki SDM yang unggul. Ia mengkhususkan mahasiswa sebagai pelajar harus mempunyai kualitas yang baik. Sehingga, secara tidak langsung peran tenaga pendidik dalam menciptakan SDM potensial tersebut sangat menentukan. Dan untuk mengetahui seberapa unggul SDM dapat diukur dari baik buruknya lulusan perguruan tinggi di Indonesia.

“Seharusnya kita bangga Indonesia diberi bonus demografi yang luar biasa. Di mana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif,” lanjutnya.

Hal itu, imbuhnya, menjadi tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia. Jangan sampai peluang untuk menciptakan inovasi itu malah merugikan berbagai macam pihak karena tidak digunakan dengan baik.

Di samping itu, Kementerian Riset, Teknologi dan Perguruan Tinggi (Menristekdikti) juga menerapkan perangkingan untuk pendidikan Indonesia. UNAIR saat ini masih menempati posisi ketujuh. Menurut Prof Nasih, pencapaian yang didapat sudah baik.

“Pencapaian yang sudah didapat menjadi semangat bagi kita semua untuk terus memperbaiki mutu pendidikan,” pungkasnya.

Untuk itu kepada generasi muda diharapkan tidak mudah patah harapan dan tetap semangat mengisi kemerdekaan. Gelora nasionalisme harus senantiasa di pegang teguh.

Penulis: Tunjung Senja Widuri

Editor: Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).