Satu Bulan Jadi Asisten di Ruang Operasi di Prancis

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dewi (paling kiri) saat berada di ruang operasi sebagai rangkaian kegiatan magangnya di Universitas De Lille, Prancis. (Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS – Kesempatan untuk menjalani magang dan menimba ilmu di luar negeri menjadi mimpi dari banyak mahasiswa. Tak terkecuali bagi Dewi Sekarsari, mahasiswi Fakultas Kedoteran Universitas Airlangga. Sudah lama bermimpi bisa mengikuti student exchange, Dewi akhirnya bisa mendapat kesempatan mewujudkannya di Prancis.

Dewi berkesempatan untuk menjalaniprogram exchange di Universitas De Lille, Prancis, mulai 4 Juli hingga 5 Agustus 2019. Setelah melewati tahapan seleksi, Dewi berangkat bersama kedua rekannya dari FK UNAIR. Di sana, Dewi memilih Departemen Bedah Plastik sebagai fokusnya dalam belajar dan menjalani magang.

Menurut Dewi, ada banyak nilai plus yang ia rasakan selama menjalani exchange di Prancis. Selain merupakan negara maju yang kaya akan teknologi, diakuinya penduduk di sana sangat sangat terbuka, terutama dalam hal pendidikan. Ia pun bisa banyak berdiskusi terkait banyak hal.

“Selain itu karena di sana sub-tropis, jadi bisa merasakan suasana yang benar-benar berbeda dengan di Indonesia,” kisah mahasiswi angkatan 2016 ini.

Tak hanya merasakan suasana baru, Dewi menuturkan bahwa ia mendapatkan banyak ilmu baru dari kegiatannya selama di sana. Di Departemen Bedah Plastik, ia banyak belajar terkait kasus-kasus yang jarang ditemui di Indonesia. Ia juga belajar tentang apa saja yang harus dilakukan selama di ruang operasi.

“Rasanya sangat menyenangkan, apalagi saya masih belum koas, jadi istilahnya di Prancis ini pengalaman pertama saya. Jadi nanti kalau belajar di Indonesia bisa membandingkan perbedaan sistem dan guideline-nya,” jelas Dewi.

Dewi mengisahkan bahwa rutinitas utamanya selama magang adalah ikut dalam operasi. Setiap hari ada berbagai kasus yang berbeda. Selama di ruang operasi, Dewi belajar menjadi Asisten On yang bertugas memberikan alat kepada dokter dan juga belajar eksisi kulit. Setiap kamis, Dewi mengikuti case report yang membahas kasus-kasus langka.

Dewi merasa bahwa ada banyak hal yang berkesan selama di Prancis. Mulai dari bekerja sama membawa puluhan koper bersama rekannya, belajar memasak makanan Indonesia, hingga berusaha untuk mempelajari budaya dan bahasa Prancis. Pengalamannya selama magang juga sangat berkesan bagi Dewi.

“Senang sekali karena bedah plastik memang passion saya. Selama ini saya hanya bisa menonton video dan belajar dari internet, akhirnya bisa melihat dan mengikuti prosesnya secara langsung,” ujar Dewi.

Dewi pun tak lupa menyampaikan pesan kepada mahasiswa yang lain. Dewi mengajak teman-teman yang lain untuk selalu bersyukur dan memanfaatkan kesempatan yang ada. Menurutnya, belajar sampai ke luar negeri bisa membuat pemikiran lebih terbuka dan melatih kemandirian. (*)

Penulis : Sukma Cindra Pratiwi

Editor : Binti Q Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).