Bakteri Asam Laktat Alternatif Antibiotik pada Ayam Pedaging

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi bakteri asam laktat. (Sumber: Tetracera Indica)

Masalah penggunaan antibiotik yang berlebihan di lapangan menjadi sebuah perbincangan yang menarik. Beberapa antibiotik saat ini sudah resisten terhadap targetnya. Resistensi adalah keadaan dimana bakteri tidak bisa dibunuh lagi menggunakan antibiotik karena bakteri sudah mengalami perubahan genetik sehingga tahan dengan obat yang selama ini diberikan. Bagaimana solusinya?

Penggunaan antibiotik harus diberikan dengan tepat pada manusia maupun pada hewan, terutama hewan ternak yang merupakan komoditi pangan atau komoditi bisnis. Antibiotik sebaiknya diberikan jika penderita benar-benar memerlukannya sesuai dengan petunjuk dokter. Pada peternakan pemberian antibiotik ini sangatlah penting karena berbagai macam penyakit akibat bakteri sangat banyak ditemukan di lapangan. Oleh karena itu, pemebrian antibiotik ini sangat mendukung untuk performa ternak.

Ayam merupakan hewan ternak yang banyak diperdagangkan di Indonesia. Selain karena mudah perawatannya, hasil bisnis yang diperolehlebih cepat dibandingkan dengan hewan besar seperti sapi, kambing, atau domba. Oleh karena itu, peningkatan performa ternak harus tetep bisa dimaksimalkan dengan atau tanpa antibiotik. Jika antibiotik sudah tidak bekerja lagi dengan maksimum, maka perlu dilakukan upaya penggantian bahan antibiotik yang dipasaran dengan bahan yang lebih aman, efektif, dan menguntungkan baik untuk ternak maupun kesehatan manusia.

Pengembangan produk pakan dengan penambahan probiotik dari asam laktat bisa menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan performa ternak dengan efektifnya pakan yang dikonsumsi tanpa harus menggunakan antibiotik untuk menghindari bakteri yang bersifat patogen. Bakteri asam laktat adalah kelompok bakteri gram positif, tidak menghasilkan spora, berbentuk bulat atau batang yang memproduksi asam laktat sebagi produk akhir metabolik utama.

Bakteri asam laktat banyak ditemukan di lingkungan dan dapat dinokulasi dan bereplikasi dengan jumlah yang sangat besar sehingga bakteri ini dapat digunakan sebagai media produksi dalam pencegahan penyakit yang ada di lingkungan.

Penelitian yang dilakukan oleh Sabdoningrum et al.(2019) mengungkap efektivitas penggunaan bakteri asam lakat sebagai pengganti antibiotik pada ayam pedaging. Desain penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dimana ayam dipilih secara acak dengan berat badan dan kondisi lingkungan yang sama.

Penelitian ini terbagi menjadi tujuh kelompok dengan empat kali ulangan. Perlakuan pertama hanya diberikan pakan, perlakuan kedua diberikan pakan dengan Lactobacillus acidophilus, perlakuan ketiga diberikan pakan dengan Lactobacilluscasei, perlakuan keempat diberikan pakan dengan Lactobacillus fermentum, perlakuan kelima diberikan pakan dengan Lactobacillus plantarum, perlakuan keenam diberikan pakan dengan Pediococcus, dan perlakuan ketujuh diberikan pakan dengan campuran kelima bakteri yang telah disebutkan.

Hasil dari penelitian itu menerangkan bahwa hasil konsumsi pakan dan pertambahan berat badan pada ayam pedaging menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata atau kurang berpengaruh namun sangat berpengaruh pada hasil effesiensi pakan yang diberikan. Perlakuan ketujuh (pakan dengan campuran bakteri asam laktat: Lactobacillus acidophilus, Lactobacillus casei, Lactobacillus fermentum, Lactobacillus plantarum, dan Pediococcus) menunjukkan hasil yang terbaik dari semua perlakuan yang diteliti.

Pemberian bakteri asam laktat dapat meningkatkan nilai pH lingkungan sehingga menyebabkan kelompok bakteri yang tidak tahan asam akan mati atau tidak dapat tumbuh. Ketika koloni bakteri asam laktat jenis Lactobacillus ini tumbuh dan berkembang pada permukaan saluran pencernaan maka akan dapat menghambat pertumbuhan jamur dan menekan pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan bakteri gram negatif yang bersifat patogenik.

Jenis bakteri asam laktat Lactobacillusacidophilus dan Lactobacillus casei telah terbukti bisa digunakan sebagai probiotik yang dapat meningkatkan pertumbuhan berat badan pada ayam. Sementara itu jenis bakteri asam laktat Lactobacillusfermentum, Lactobacillusplantarum, dan Pedicoccus telah terbukti sebagai anti bakteri yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus.

Kesimpulan yang didapat dari penelitian tersebut adalah penggunaan bakteri asam laktat dapat digunakan sebagai campuran pakan untuk meningkatkan performa ayam pedaging dalam menghindari penyakit dari bakteri yang berfsifat patogen dan efektifnya konsumsi pakan. Penelitian tersebut sangat menarik untuk dikembangkan lebih lanjut dengan eksplorasi jenis bakteri asam laktat yang lainnya untuk mendapatkan formula yang terbaik, sehingga dapat berguna bagi masyarakat yang membutuhkan terobosan sains dalam peternakan mereka. (*)

Penulis: Erma Safitri

Informasi lebih lengkap mengenai artikel tersebut bisa akses link berikut ini:

ivj.org.in/users/members/viewarticles.aspx?Y=2019&I=786

The Combination Effect of Probiotic Prebiotic Lactic Acid Bacteria on Efficiency of Feed Usage on Broiler Chicken (Sabdoningrum E.K. et al., 2019). Email penulis: rma_fispro@yahoo.com

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).