Summer Course ke Taiwan, Mahasiswa UNAIR Belajar Enterpreneurship di Asia University

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Sebanyak dua puluh mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) mengikuti program Summer Course di Asia University, Taiwan. Kegiatan itu dilaksanakan selama dua minggu, terhitung sejak Kamis (29 Juli­-9 Agustus 2019).

Bukan hanya UNAIR, kegiatan itu diikuti oleh 63 mahasiswa dari beberapa negara. Di antaranya, Singapura, Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Taiwan. Setelah mengikuti summer course, seluruh peserta diminta membuat proyek bisnis yang bisa diimplementasikan secara berkelompok.

Layaknya semester pendek, kegiatan itu diisi dengan perkuliahan dan beberapa kuliah tamu. Selain itu, seluruh peserta mengikuti field trip dan survei pasar. Kegiatan itu bertujuan menambah wawasan dan pengalaman mahasiswa khususnya di bidang kewirausahaan.

Dua puluh mahasiswa UNAIR yang mengikuti kegiatan itu berasal dari beberapa fakultas yang ada di UNAIR. Salah satunya adalah Evi Aninatin Ni’Matul Choiriyah, mahasiswa Program Studi Ekonomi Islam angkatan 2016.

Selama mengikuti kegiatan summer course, Evi mengaku terkendala pada perbedaan bahasa. ”Masyarakat di sini menggunakan bahasa Mandarin Tradisional. Jadi, setiap berkomunikasi harus menyodorkan handphone menggunakan google translate, katanya.

Karena hal itu pula, pada minggu pertama Evi dan beberapa peserta lain dari UNAIR sempat kebingungan hingga diturunkan supir bis. ”Kami sempat diturunkan dari bis, lalu mencari rute terdekat ke Asia University dan untungnya bisa sampai tepat waktu,” ungkapnya.  

Pada kegiatan field trip peserta diajak ke Hugosum, salah satu pabrik black tea yang ada di Taiwan. Di sini mahasiswa belajar proses produksi dari awal pemetikan teh di kebun hingga proses pengemasan. Yang unik, pabrik itu tidak hanya memproduksi teh, tetapi juga es krim berbahan black tea.

”Hal ini belum pernah ditemukan di Indonesia, yang mana seluruh produk yang disediakan bahan dasarnya berasal dari black tea,” pungkasnya. 

Seluruh peserta juga berkesempatan membuat jajanan tradisional Taiwan, yakni pudding. Di Indonesia, jajanan itu disebut Kue Thok. ”Kami benar-benar mencoba membuat Kue Thok dari mencampur adonan kue hingga membentuknya menjadi berbagai bentuk lalu memasaknya”, imbuh Evi.

Selain itu, Evi dan kelompoknya melakukan survei pasar di Night Market Yizhong. Survei dilakukan berdasarkan proyek akhir masing-masing kelompok. ”Proyek akhir kelompok kami mengadopsi produk minuman Puyo. Jadi, kami melakukan survei pasar apakah jenis minuman ini umum di Taiwan,” ucapnya.

”Saya belajar banyak mengenai teknik dan ilmu-ilmu dalam berwirausaha. Saya berharap bisa mengintegrasikan proyek saya di dunia nyata,” ujarnya.

Diketahui, kegiatan itu merupakan salah satu program Airlangga Mobility yang mengusung tema Creativity and Enterpreneurship. Sebelumnya, UNAIR melalui Airlangga Global Engagement (AGE) telah melangsungkan MoU dengan Asia University. Sehingga mahasiswa UNAIR dapat berpartisipasi pada kegiatan tersebut. (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).