Sinto Sabet Medali Perak Kejuaraan Silat Internasional Championship I di Bali

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
SINTO saat meraih mendali perak di Kejuaraan Bali Internasional Open Championship 1 pada tanggal 25-28 Juli 2019 di Gor Lila Bhuana, Denpasar, Bali. (Foto : Istimewa)

UNAIR NEWS – Lagi, prestasi membanggakan diraih oleh UKM Tapak Suci Universitas Airlangga (UNAIR). Sinto, mahasiswa Fakultas Hukum UNAIR berhasil meraih mendali perak dalam Kejuaraan Bali International Championship I. Prestasi tersebut diraih Sinto di Kejuaraan Bali Internasional open championship yang merupakan kejuaraan International open pertama yang diselenggarakan di Bali. 

Kejuaran yang berlangsung selama empat hari tanggal 25-28 Juli 2019 di Gor Lila Bhuana, Denpasar,  Bali diikuti sekitar 1750 peserta dari seluruh Indonesia dan negara tetangga yakni Malaysia dan Singapura. Kejuaraan tersebut diselenggarakan oleh komunitas sayap Rajawali yang bekerjasama dengan IPSI Provinsi Bali.

“Tentunya saya sangat bahagia karena tidak menyangka bisa masuk final kan, meskipun akhirnya kandas di final juga. Saya bangga karena bisa membawa nama UNAIR dan bisa membanggakan kedua orang tuaku. Namun agak sedikit kecewa dengan wasit yang memimpin pertandingan karena tidak memberhentikan pertandingan ketika sabuk saya terlepas yang membuat saya tidak fokus menghadapi pertandingan,” jelas Sinto.

Dalam Pertandingan silat tersebut, Sinto turun di pertandingan kelas C dewasa Putra mewakili UNAIR. Dalam pertandingan final tersebut ia berhadapan dengan pesilat PERSINAS ASAD asal Boyolali.

Untuk persiapan sendiri lelaki berdarah Lombok ini menyampaikan telah melakukan latihan intensif selama satu bulan sebelum pertandingan berlangsung. “Untuk persiapan, kuantitas latihan diperbanyak dari pada latihan biasanya. Latihan hanya ditiadakan jika hari minggu saja,” jelasnya.

Selain mengikuti latihan yang diadakan oleh UKM Tapak Suci UNAIR, mahasiswa FH semester 5 ini  juga melakukan  latihan sendiri di lapangan KONI. Dalam persiapan lomba, ia mengaku menghindari mengonsumsi makanan pedas dan es menjelang pertandingan berlangsung.

‘’Untuk menjadi juara jangan sampai kita hanya mengandalkan orang lain saja namun juga kita harus latihan tanpa ada perintah jika ingin menjadi seorang juara,” imbuhnya.

Dalam wawancara dengan tim UNAIR NEWS, Sinto menyampaikan bahwa ia mengikuti kejuaraan tersebut sebagai salah satu upaya agar UNAIR berhasil meraih 500 besar universitas terbaik didunia sesuai visinya saat ini. Selain itu, Ia ingin membanggakan kedua orang tuanya melalui prestasinya sebagai atlet pencak silat .

“Sejak kelas 1 SMA ,saya masuk perguruan pencak silat Tapak Suci yang kebetulan waktu itu menjadi ekskul di sekolah saya. Saya menekuni dibagian fighter dan beberapa kali juga menjuarai kejuaraan disana,” papar Sinto.

Mahasiswa kelahiran 31 Desember 1999 ini memang dikenal sebagai mahasiswa berprestasi. Tak hanya menjuarai berbagai kegiatan silat  , sebelumnya ia telah meraih  juara 1 Duta Wakaf Kampus, delegasi ekspedisi Nusantara Jaya Kemenko Maritim hingga menjadi delegasi fully funded pelatihan kepemimpinan International Youth Leader di Malaysia. Selain itu,  Sinto juga merupakan penerima beasiswa bidikmisi dan juga peraih beasiswa rumah kepemimpinan.

Penulis : Alicia Juanita

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).