Tingkatkan Produktivitas Unggas Petelur dengan Minyak Jagung

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi iradiofmv

Naik turunnya jumlah produksi telur unggas sudah menjadi masalah klise para peternak. Sebagai cara telah dicoba peternak, bahkan sudah banyak beredar vitamin-vitamin penambah kesuburan ternak sehingga dapat berproduksi maksimal, akan tetapi hasilnya masih belum dapat memenuhi kebutuhan peternak. Namun hal itu tidak perlu lagi dikhawatirkan, peneliti Universitas Airlangga telah menemukan solusi alternatif untuk meningkatkan produktivitas unggas petelur melalui pendekatan nutrisi, yakni memberikan suplementasi minyak jagung pada pakan harian unggas seperti ayam, bebek, maupun puyuh petelur selama beberapa minggu, setelah itu peternak tinggal memanen hasil.

Tim peneliti UNAIR telah lama fokus mempelajari beberbagai opsi alternatif sebagai solusi penurunan produksi telur unggas. Hingga akhirnya ditemukanlah manfaat minyak jagung sebagai stimulan produksi layer. Metode ini telah diuji cobakan pada puyuh petelur sebagai hewan model. Pemberian minyak jagung dengan dosis kecil dilakukan selama beberapa minggu pada fase produksinya. Mulai minggu ke 4 telah dapat dilihat khasiatnya kemudian terus meningkat signifikan. Di minggu kedelapan tercatat peningkatan produktivitas telur puyuh tersebuh naik hingga 28,3% dibandingkan dengan populasi puyuh lain yang tidak diberi imbuhan minyak jagung.

Pemberian jenis minyak nabati ini pun sangat aman bagi kesehatan puyuh, terbukti dari hasil pengamatan terhadap performa morfologi organ dalamnya, tidak terdapat perbedaan uang berarti dibanding dengan puyuh pada umumnya. Hal ini mengindikasikan bahwa pemberian minyak jagung sebagai supplemen produksi dalam pakan sangat aman, tidak membahayakan, bahkan justru meningkatkan kinerja organ dalam.

Sebagian besar komponen minyak jagung adalah omega 6, sebesar 34 – 64%. Sejumlah kecil minyak jagung dalam pakan memiliki banyak manfaat bagi ternak, terutama sebagai bahan pembentuk hormon reproduksi. Karena omega 6 dapat disintesis dalam tubuh menjadi kolesterol sebagai bahan baku hormon esterogen. Peningkatakn hormon esterogen ini akan diikuti dengan lonjakan sintesa follicular stimulating hormon (FSH) yakni hormon pemicu pembentukan bakal telur / oosit. Hasilya oosit yang terbentuk semakin banyak, berkualitas tinggi sehingga unggas dapat bertelur lebih dari satu dalam satu hari  lebih sering dari biasanya, presentase produktivitas dapat didongkrak tajam.

Disisi lain, minyak jagung bukanlah obat kimia yang pahit. Adanya tambahan minyak jagung dalam pakan, membuat rasa pakan lebih nikmat, unggas semakin lahap mengkonsumsi pakannya dan pakan tersebut dapat diserap dengan baik oleh usus. Dari penelitian lain, ternyata juga terbukti bahwa minyak jagung dapat berperan sebagai anti oksidan kuat, anti inflamasi, dan anti cancer. Sangat sehat dan menguntungkan bukan…?

Penulis: Herinda Pertiwi

Berikut adalah link journal terkait tulisan di atas:

https://www.researchgate.net/publication/334961234_Dietary_of_Maize_Oil_on_Folicullar_Hierarchy_and_Visceras_Weight_of_Quail_Cortunixcortunix_japonica

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).