Soroti Permasalahan Air Bersih, BEM UNAIR Bangun Sumur di Kampung Jolosutro, Blitar

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
PROSES pembuatan sumur di kampung Jolosutro, Blitar. (Foto : Istimewa)

UNAIR NEWS – Gerakan Bangun (Gerbang) Desa Jilid V kembali dilaksanakan di Kampung Jolosutro, Blitar selama sembilan hari pada Jum’at (26/7/2019) hingga Sabtu (3/8/2019). Setelah menyelesaikan perpustakaan sekolah pada tahun lalu, kini kegiatan yang diadakan oleh BEM UNAIR, kementerian pengabdian masyarakat (Pengmas) tersebut berfokus untuk membangun sumur yang dapat dipakai oleh seluruh warga.

Ahmad Halomoan Harahap atau Ahmad, ketua panitia kegiatan itu menjelaskan bahwa tidak semua warga memiliki sumber air bersih. Sehingga, Gerbang Desa tahun ini membuat sumur yang nantinya dapat difungsikan oleh warga dan seluruh masyarakat yang mengunjungi atau mengadakan kegiatan di kampung Jolosutro.

“Terdapat juga keluhan dari pengguna balai RW disana yang tidak tersedia air bersih dan MCK (Mandi; Cuci; Kakus, red). Sehingga, semoga selain membangun sumur juga dapat terlaksana pembangunan MCK pada kepengurusan pengmas tahun ini,” jelas mahasiswa fakultas perikanan dan kelautan (FPK) tersebut.

Sumur galian tersebut diletakan dibalai RW. Dengan kedalaman lilma meter sudah mendapatkan sumber air. Selain berfokus pada sumur, panitia juga membangun lima kolam lele yang tersebar di lima RT bekerjasama dengan Yayasan Seribu Senyum dan dibantu oleh perwakilan FPK. Tidak hanya membuatkan warga kolam lele, membelikan bibit dan pakan, panitia juga mengadakan penyuluhan terkait budidaya lele kepada warga.

“Akan ada kontrol langsung di setiap bulan. Apabila ada keluhan dari warga kami juga akan menurunkan beberapa orang untuk cek,” ucap Ahmad.

Pemilihan pogram budidaya ikan lele tersebut merupakan permintaan warga untuk menunjang perekonomian. Ikan lele dipilih karena lebih mudah untuk dibudidayakan.

Harapannya, setelah warga mahir budidaya ikan lele maka akan dicoba budidaya ikan yang lebih ekonomis. Setelah panen, uang yang dihasilkan akan disimpan pada kas RT masing-masing dan digunakan untuk pengelolaan budidaya periode selanjutnya.

Untuk mengembangkan potensi wisata di pantai Jolosutro, panitia juga kembali mengadakan revitalisasi pantai. Membuat spot foto untuk menarik minat wisatawan. Selain itu juga mengadakan pembuatan taman di sekolah dasar dan bekerjasama dengan UNAIR Mengajar untuk mengajar di sekolah tersebut.

Gerbang Desa jilid V juga kembali mengadakan penyuluhan dan cek kesehatan bersama Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) dan Fakultas Kedokteran (FK). Penyuluhan hewan ternak bersama FKH dan penyuluhan perawatan gigi kepada anak-anak oleh FKG dibantu dengan volunteer.

Dengan diadakannya Gerbang Desa, Ahmad berharap kedepannya Kampung Jolosutro sebagai desa binaan BEM UNAIR dapat menjadi salah satu desa percontohan untuk desa-desa yang tertinggal. Mengingat, banyak potensi yang bisa dikembangkan di desa tersebut.

“Selain itu dengan adanya kegiatan ini juga di harapkan kita sebagai mahasiswa bisa lebih peduli dan responsif terhadap masyarakat yang mana mahasiswa tidak hanya duduk di bangku perkuliahan namun ilmu yang di dapat bisa di aplikasikan ke masyarakat luas,” pungkas Ahmad.

Penulis : Galuh Mega Kurnia

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).