2020 SI Rencanakan Program Double Degree dengan MSU Malaysia

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Tidak dapat dimungkiri lagi. Kerja sama Universitas Airlangga (UNAIR) dengan beberapa universitas dari luar negeri berjalan sangat baik dan memberikan feedback yang luar biasa. Terutama dengan Management and Science University (MSU)Malaysia. Terlebih lagi dengan program World Class University (WCU) UNAIR gencar melakukan ex-change dan beberapa program yang lain.

Salah satu program studi yang ikut serta mendukung WCU, yakni S1 Sistem Informasi (SI) UNAIR. Saat ditemui pada (30/7/19) di ruang kepala program studi (kaprodi) S1 SI, Dr. Rimuljo Hendradi S.Si., M.Si. menjelaskan bahwa rencana program double degree dengan Ilmu Komputer MSU direalisasikan pada 2020. Pertemuan tersebut bertepatan dengan diskusi rencana double degree bersama dengan kepala departemen Ilmu Informasi dan Komputasi MSU.

”Rencana double degree sama MSU, sekarang masih menyiapkan data,” ujar Kaprodi S1 SI tersebut.

Sebagai program studi yang mengawali program double degree di Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UNAIR itu memilih MSU karena biaya yang dikeluarkan tidak terlalu mahal. ”Karena, biaya ke Malaysia sama seperti ke Jakarta. Jadi, biayanya tidak terlalu mahal. Hanya, tempatnya di luar negeri,” tambahnya.

Pelaksanaan dilakukan pada 2020 dikarenakan banyak dokumen yang masih diurus dan masalah akreditasi. ”Walaupun sebenarnya program ini diminta dekanat direalisasikan tahun ini. Tapi, banyaknya dokumen yang diurus jadi tidak memungkinkan. Diusahakan tahun 2020 dapat direalisasikan,” ujarnya.

Dr. Hendra menambahkan bahwa program double degree tersebut direalisasikan untuk mahasiswa baru tahun 2020. Untuk mahasiswa lanjut hanya bisa melakukan summer school. Selain itu, sebelum adanya rencana program itu S1 SI telah mengirim beberapa mahasiswa untuk kegiatan summer school di beberapa universitas luar negeri.

”Beberapa bulan lalu ada empat mahasiswa yang ikut summer school. Di sana tidak hanya belajar di kelas, tapi juga belajar culture study. Mereka yang ikut pulang ke sini tidak lagi malu berbaur dengan mahasiswa asing,” katanya.

Dengan adanya pengalaman tersebut, Dr. Hendra mengharapkan dapat diterapkan pada program double degree dengan memberikan efek semua warga SI bisa terbuka dengan mahasiswa luar negeri. Selain itu, kedua pihak dapat lebih maju dan juga dapat menambahkan point dalam program WCU bagi kedua pihak.

Sementara itu, Dr. Lilysuriazna Binti Raya selaku Kepala Departemen Ilmu Informasi dan Komputasi MSU menambahkan bahwa memilih menjalin kerja sama dengan UNAIR karena di Indonesia budaya tidak berbeda, terutama untuk makanan halal food. ”Di Indonesia lebih murah, budaya tak beda, terutama halal food. Semoga dapat dijayakan secepatnya,” ujarnya. (*)

Penulis: Asthesia Dhea C.

Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).