Jadi Top 15 Best Speaker di NUDC 2019, Devi Salsabila Harap Ikuti WUDC 2020

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Untuk kali kesekian, Devi Salsabila menjadi kebanggaan Universitas Airlangga. Mahasiswa yang kerap disapa Devi itu telah banyak menorehkan prestasi pada ajang debat nasional hingga internasional.

Baru-baru ini mahasiswa Fakultas Hukum (FH) itu berhasil meraih penghargaan sebagai 15 pembicara terbaik pada National University Debating Championship (NUDC) 2019. Selain itu, Devi menjadi semifinalis pada kejuaraan debat nasional yang diikuti oleh mahasiswa se-Indonesia itu.

B.	DEVI Salsabila (paling kiri), peraih Top 15 Best Speaker pada NUDC 2019 saat mengikuti Taylor Debate Open International Tournament di Malaysia, Agustus 2018. (Foto : Istimewa)
B. DEVI Salsabila (paling kiri), peraih Top 15 Best Speaker pada NUDC 2019 saat mengikuti Taylor Debate Open International Tournament di Malaysia, Agustus 2018. (Foto : Istimewa)

Prestasi tersebut bukanlah yang kali pertama bagi Devi. Telah banyak prestasi yang diukir mahasiswa angkatan 2016 itu. Sebagian di antaranya, menjadi runner-up sekaligus sebagai 10 pembicara terbaik untuk kategori novice pada Taylor Debate Open International Tournament Malaysia 2018. Juga top 5 pembicara terbaik pada Kompetisi Bebat Bahasa Inggris Jawa Timur pada 2018.

”Sebenarnya kurang puas karena tujuan saya masuk grand final. Tapi, saya belajar banyak dari sebelumnya. Jadi, tetap bersyukur,” ungkap Devi saat wawancara dengan tim UNAIR News pada Rabu (24/7/2019).

Menurut Devi, prestasi yang paling membanggakan bukanlah memenangkan lomba tertentu atau menjadi best speaker. ”Prestasi yang paling membanggakan itu adalah saat aku tahu bahwa aku terus berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya dengan belajar dari kesalahan dan kekalahan yang telah lalu,” katanya.

Terhitung sejak SMA, Devi aktif menekuni Debat. Keseriusannya itu dia buktikan dengan mengikuti berbagai kompetisi hingga tergabung dalam organisasi debat internasional.

Ketua Airlangga Debating Community tersebut mengungkapkan bahwa dirinya menyukai debat karena menyenangkan dan tertarik dengan isu-isu kontroversial terkini. ”Debat itu susah, tapi menyenangkan, sebuah gabungan seni berbicara dan berpikir. Kita juga ditantang untuk cepat mengambil keputusan,” tuturnya.

Berbekal keyakinan dan pengalamannya di dunia debat, Devi berharap dapat mengikuti World Universities Debating Championship (WUDC) di Thailand pada 2020. ”Bila memungkinkan, saya ingin mengikuti WUDC 2020 di Thailand mewakili UNAIR dan Indonesia,” harap Devi.

Diketahui, WUDC merupakan lomba debat tahunan antar perguruan tinggi tingkat dunia. Kompetisi bergengsi itu rutin diadakan sejak 1980 oleh World Universities Debating Union. (*)

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).