Memprediksi Tinggi Badan Perempuan Jawa Mongoloid dengan Panjang Rentang Lengan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

Tinggi badan merupakan pertimbangan penting dalam berbagai keadaan. Ini dapat digunakan sebagai indikator pertumbuhan, ukuran tubuh, kapasitas fisik, dan status gizi. Panjang tulang dan bagian tubuh tertentu mewakili hubungan antara bentuk tubuh dan tinggi badan. 

Setelah proses pembentukan kerangka selesai, proporsinya tidak berubah sejalan dengan proses penuaan. Namun, ada beberapa keadaan di mana tidak mungkin untuk melakukan pengukuran tinggi badan. Misalnya, dalam bentuk kaki anomali atau dengan pasien kelemahan fisik dan mental seperti pasien terikat pada kursi roda atau terbatas pada tempat tidur dan mereka yang menderita osteoporosis.

Dalam kasus-kasus tertentu, identifikasi korban harus dilakukan berdasar potongan tubuh mereka yang terpisah. Di mana, tinggi badan harus diperkirakan dengan menggunakan parameter tubuh lainnya. Seperti panjang lengan, panjang kaki, atau panjang rentang lengan.

Beberapa peneliti telah melaporkan efektivitas penggunaan berbagai parameter tubuh dalam memperkirakan tinggi tubuh. Dengan demikian, seseorang dapat diidentifikasi berdasar tinggi badan mereka dan korelasi antara berbagai bagian tubuh mereka seperti panjang rentang lengan, panjang lengan, panjang kaki, setengah panjang dan lain-lain.

Meskipun beberapa penelitian telah dilakukan pada populasi barat, data yang tersedia sangat terbatas di Indonesia. Termasuk data yang terbatas dari etnis Jawa Mongoloid. Karena itu, penelitian ini bertujuan menemukan korelasi antara rentang lengan dan tinggi badan dan untuk mencari persamaan regresi estimasi tinggi badan berdasar rentang lengan pada wanita dewasa muda Jawa Mongoloid di Indonesia. Pengamatan ini akan menghasilkan formula estimasi tinggi badan berdasar rentang lengan pada wanita Jawa Mongoloid.

Hasil

Rata-rata tinggi badan perempuan Jawa Mongoloid adalah 153,6 cm. Kami menemukan bahwa rata-rata rentang lengan adalah 154,59 cm. Jika pengukuran akurat tinggi badan tidak dapat diperoleh, maka dapat dihitung dengan menggunakan pengganti lainnya. Panjang rentang lengan sebagian besar digunakan dalam kasus-kasus seperti itu dan dianggap sebagai alternatif terbaik untuk menentukan tinggi badan, terutama untuk manula, karena lengan spa dan tidak berubah secara luar biasa pada usia individu.

Rentang lengan terbukti secara konsisten dapat diandalkan dalam memperkirakan tinggi tubuh meski kekuatan korelasinya bervariasi dari satu populasi ke populasi lainnya. Sebuah studi tentang korelasi rentang lengan dan tinggi badan yang dilakukan di antara perempuan kulit hitam dan kulit putih berusia 35–89 tahun menentukan koefisien korelasi masing-masing 0,852 dan 0,903. 

Itu berarti, keduanya memiliki korelasi yang kuat. Dalam penelitian serupa, orang kulit hitam dari kedua jenis kelamin pada kelompok usia 22–49 menunjukkan koefisien korelasi 0,87.

Penelitian kami menemukan korelasi kuat antara panjang rentang lengan dan tinggi badan juga (= 0,759), yang hampir sama dengan yang ditemukan dalam penelitian lain dari beberapa populasi lain. Ini mirip dengan koefisien korelasi laki-laki dewasa Nigeria (= 0,77) dan untuk perempuan dewasa Nigeria (0,72).

Dalam sebuah studi tentang wanita di Ahmedabad, hasilnya menunjukkan koefisien korelasi 0,869. Korelasi yang diperoleh pada siswa perempuan di Uttar Pradesh adalah 0,783. Meskipun koefisien korelasi yang diperoleh bervariasi dan hampir serupa, nilai tinggi tubuh berbeda dari populasi lainnya.

Hasil penelitian ini menyiratkan bahwa tinggi badan seseorang dapat diperkirakan dengan menggunakan panjang rentang lengan. Panjang rentang lengan sangat berkorelasi dengan tinggi badan pada orang dewasa muda. 

Penelitian ini mungkin bermanfaat untuk keadaan tertentu, seperti dalam mengukur ketinggian individu yang dimutilasi yang tidak dikenal. Persamaan regresi berguna untuk mayat yang diamputasi dan untuk korban bencana massal dan terorisme yang terkadang terjadi di Indonesia.

Penulis: Myrtati D. Artaria 

Hasil detail penelitian ini dapat diakses melalui 

http://www.jidmr.com/journal/wp-content/uploads/2019/07/80_M18_705_Myrtati_D_Artaria_Layout.pdf

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).