Pentingnya Sitasi untuk Kebermanfaatan Penelitian

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
DARI KIRI: Raditya Sukmana, Paresh Narayan, Nisful Laila, saat berbagai ilmu tentang pentingnya sitasi, di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR, Senin (22/7). (Foto: Alif Fauzan)

UNAIR NEWS – Meningkatkan sitasi para peneliti, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga mengundang Prof Paresh Narayan, peneliti dari Deakin University, Australia, Senin (22/7). Prof Paresh diundang untuk berbagai ilmu kepada mahasiswa di FEB, khususnya S2 dan S3, karena berkewajiban untuk mempublikasikan artikel ilmiah ke jurnal bereputasi.

Dikatakan Wakil Dekan III FEB UNAIR Nisful Laila, kerja sama dengan mengundang Prof Paresh Narayan sudah berlangsung tiga tahun ini. FEB mengundang Prof Paresh bukan tanpa alasan. Dalam tiga tahun terakhir, ia dinobatkan sebagai the most scientist researcher oleh Scopus.

“Dari tahun ke tahun publikasi di FEB mengalami kenaikan. Sekarang kita punya publikasi Q1, Q2, salah satu sebabnya karena bantuan beliau (Prof Paresh, Red),” ujar Nisful.

Selain sebagai peneliti dengan sitasi tertinggi, salah satu alasan FEB mengundang Prof Paresh adalah karena pihaknya merupakan editor in cheaf di beberapa jurnal internasional bereputasi.

Di UNAIR, sitasi menjadi salah satu faktor penting yang ditargetkan untuk meningkatkan peringkat World Class University. Sebab, jumlahnya sitasi yang tinggi menandakan pula bahwa penelitian yang dilakukan UNAIR berdampak luas di masyarakat.

Selain dengan Deakin University, FEB UNAIR juga bekerja sama dengan perguruan tinggi lain dengan tujuan serupa. Antara lain dengan perguruan tinggi di Pakistan, Taiwan, Amerika, New Zealand, India, juga Vietnam.

“Kami kolaborasi riset, nulis bersama dengan dana hibah,” ujat Nisful. “Dengan demikian kita bisa belajar dari banyak pakar untuk menulis karena mahasiswa wajib menulis di jurnal Scopus, baik S3 maupun S2,” tambahnya.

Melalui sharing session semacam ini, Nisful berharap, dapat membangun atmosfir akademik di kamopus untuk berkolaborasi dengan para peneliti asing. Dengan cara ini, mahasiswa diharapkan berani mensupmit jurnal terindeks Scopus maupun jurnal lain yang rank yang tinggi.

Sementara itu, Prof Naresh mengatakan bahwa sebuah penelitian harus memiliki dampak dan manfaat untuk masyarakat. Sebab, menurutnya, ada sebanyak 70 persen makalah dari jurnal bereputasi yang tidak pernah dikutip.

“Kita seharusnya tidak mempublikasikan penelitian hanya untuk kepentingan itu. Kita harus terlibat dalam penelitian yang berguna dan memiliki dampak, sehingga memiliki implikasi terhadap kebijakan,” tegasnya.

Puluhan mahasiswa S2 dan S3 FEB menyimak materi tentang sitasi dari Prof Paresh di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR, Senin (22/7). (Foto: Alif Fauzan)

Diakuinya, para peneliti memang harus menerbitkan penelitian di jurnal nbereputasi. Namun, yang lebih penting, penelitian itu harus berdampak untuk masyarakat.

“Kita perlu mempublikasikan di wadah yang baik, tetapi jurnal ini harus berguna, kemudian perlu menghasilkan sitasi. Maka itu akan digunakan oleh industry,” ucapnya. (*)

Penulis: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).