Vitamin C Cegah Kardiomiopati Akibat Paparan Stresor Oksidatif

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ilustrasi oleh Tribun Jakarta
Ilustrasi oleh Tribun Jakarta

Dalam kehidupan sehari-hari, tubuh menghadapi berbagai sumber stresor oksidatif termasuk kebisingan. Suara bising ditimbulkan dari lingkungan sekitar dan dapat menimbulkan efek yang kurang menguntungkan, khususnya bagi ibu hamil. Lebih lanjut, janin yang berada di dalam kandungan dapat terkena dampak kebisingan tersebut. Pada manusia, janin dapat merespons stimulasi akustik eksternal mulai pada usia kehamilan 2 bulan; suara dapat mulai ditransmisikan melalui dinding perut ibu dan didnding rahim sehingga mempengaruhi janin secara langsung. Ambang batas rerata yang masih dapat ditolerir pada manusia adalah sekitar 90-100 dB. Berbagai jaringan tubuh akan mengalami proses inflamasi akibat paparan kebisingan, dan akan mengakibatkan kerusakan degeneratif yang merugikan. Salah satu cara mengatasi efek negatif tersebut adalah dengan suplementasi vitamin C per oral.

Vitamin C bersifat larut air dan mudah diserap oleh tubuh. Peran vitamin C sebagai salah satu antioksidan telah banyak dilaporkan sebelumnya. Vitamin C terbukti dapat meminimalisir jumlah kematian sel dan mempercepat perbaikan jaringan otot jantung. Belum banyak dilaporkan mengenai efek proteksi pemberian vitamin C per oral terhadap paparan kebisingan selama masa kehamilan terhadap jaringan otot jantung janin.Sehingga dalam penelitian ini, efek vitamin C sebagai antioksidan melawan efek negatif paparan kebisingan selama kehamilan akan dianalisis pada jaringan otot jantung ventrikel dan sel-sel kardiomiosit anak tikus coba. Penelitian ini menggunakan hewan coba Rattus norvegicus  strain Wistar jantan yang lahir dari induk yang terpapar kebisingan selama kehamilan.

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi cross-sectional, dengan analisis eksperimental laboratoium. Penelitian dilaksanakan setelah mendapatkan kelayakan etik dari KEPK (Komite Etik Penelitian Kesehatan), Fakultas Kedokteran, Universitas Airlangga. Tiga puluh dua induk hewan coba yang sehat dirandomisasi dan dikelompokkan ke dalam 4 grup dengan jumlah yang sama. Sebelum perlakuan, semua hewan coba telah diaklimatisasi selama tujuh hari dalam kandang coba.

Proses pembuntingan dilakukan oleh dokter hewan di Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Airlangga, Surabaya. Setelah itu, pada masing-masing kelompok diberikan aquades, larutan vitamin C 150 mg/ kg berat badan/ hari, aquades dan white noise sebesar 95dB selama 4 jam/ hari, dan kelompok terakhir mendapatkan larutan vitamin C 150 mg/ kg berat badan/ hari dan white noise sebesar 95dB selama 4 jam/ hari. Vitamin C dan aquades diberikan setiap hari pada waktu yang sama, yaitu di pagi hari. Sedangkan sumber kebisingan white noise berasal dari alat real-time analyzer software version 5.2.0 yang terhubung dengan pengeras suara yang diletakkan sejauh 30 cm dari masing-masing kandang coba. Suara bising dipaparkan sejak kehamilan usia 15 hari hingga saat melahirkan. Level suara bising dikontrol dengan alat sound level meter. Kelompok tikus coba yang merupakan kelompok kontrol diletakkan di ruangan yang berbeda tanpa paparan suara bising selama masa percobaan berlangsung. Pada hari kelahiran, semua anak tikus ditimbang, anak tikus jantan yang memiliki berat badan terbesar dikorbankan untuk kemudian diambil organ jantung dan diproses secara histologis. Sediaan histologi tersebut diwarnai dengan Masson’s Trichrome dan  kemudian diamati di bawah mikroskop cahaya dengan pembesaran obyektif 400x, hitung sel kardiomiosit dan pengukuran area fibrosis jaringan otot ventrikel jantung menggunaan piranti lunak Cell’s Sense dan Image J (USA).

Dari penelitian ini didapatkan bahwa paparan kebisingan selama masa kehamilan menurunkan jumlah rerata sel kardiomiosit, serta meningkatkan luas area fraksi jaringan fibrosis otot jantung. Efek negatif tersebut dapat dilawan dengan pemberian vitamin C secara oral, terbukti dari hasil analisis pada kelompok yang diberikan vitamin C memiliki peningkatan bermakna pada rerata jumlah kardiomiosit dan penurunan bermakna dari luas area fibrosis jaringan ventrikel dibandingkan dengan kelompok yang tidak mendapatkan vitamin C. Vitamin C memainkan peran penting dalam keseimbangan sintesis dan deposisi protein kolagen penyusun matriks ekstraseluler otot jantung yang diantaranya diatur oleh sel-sel fibroblas. Di jantung, fibroblas merupakan sel penting dalam proses remodeling yang menentukan apakah proses deposisi dan sintesis kolagen pada matriks ekstraseluler akan berjalan secara fisiologis atau berbalik arah menuju proses patologis, termasuk memicu terjadinya kardiomiopati hipertrofik, gangguan irama jantung dan gagal jantung.

Penulis: Viskasari P. Kalanjati, dr., M.Kes., PA(K)., Ph.D.

Informasi detail dari riset ini dapat dilihat pada tulisan kami di:

http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/buletin_farmatera

Winnie N. Santosa, Viskasari P. Kalanjati, Ni Wajan T (2019). Vitamin C Prevents Stress Induced Cardiomyopathy In Prenatal Noise Exposed Rodents. Bulletin Farmatera, 4(2): 95-101; https://doi.org/10.30596/bf.v4i2.2597 

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).