Tim PKL FKM Paparkan Hasil Identfikasi Masalah Kesehatan di Kabupaten Bojonegoro

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
PKL FKM UNAIR
Salah satu mahasiswa FKM UNAIR saat melakukan presentasi pada Seminar PKL FKM UNAIR. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Praktik Kerja Lapangan (PKL) Fakultas Kesehatan Masyarkat (FKM) Universitas Airlangga yang bertempat di Kecamatan Kalitidu, Kab Bojonegoro mengadakan seminar untuk memaparkan mengenai hasil dari identifikasi masalah yang telah didapat hingga rencana intervensi program.

Seminar dilakukan dua tahap yaitu seminar pertama untuk membahas mengenai hasil identifikasi dan seminar kedua untuk pemaparan hasil intervensi. Seminar pertama dilaksanakan hari Selasa (16/7/2019) dan Rabu (17/7/2019) bertempat di Pendopo Kecamatan Kalitidu.

Riris Diana Rachmayanti, S.KM., M.Kes., selaku koordinator PKL FKM UNAIR menjelaskan bahwa seminar pertama dilakukan selama dua hari karena terdapat 2 puskesmas yaitu Puskesmas  Kalitidu dan Pungpungan. Kedua puskemas tersebut berada dalam 1 kecamatan sehingga harus diparalel untuk mempermudah proses seminar.

“Terdapat 18 kelompok yang terbagi dalam 18 desa dan berada pada 2 puskemas, jadi untuk pelaksanaan seminarnya harus dibagi menjadi 2 hari agar jumlah peserta tidak terlalu banyak dan undangan yang hadirpun tidak merasa bosan,  ungkapnya.

Dalam seminar pertama tersebut dihadiri oleh dosen pembimbing kelompok, kader posyandu, bidan desa, kepala desa, puskesmas, kecamatan dan dinas kesehatan di Kabupaten Bojonegoro. Diundangnya mereka dikarenakan program yang diidentifikasi dalam PKL tersebut berkaitan dengan permasalahan kesehatan masyarakat. Dengan dihadirkannya undangan yang berkompetensi dalam bidang kesahatan masyarakat harapannya mampu memberikan komentar serta klarifikasi dari hasil paparan identifikasi mahasiswa.

“Kegiatan PKL bukan hanya kegiatan mahasiswa, mahasiswa belajar kepada masyarakat dan masyarakat juga ikut terlibat dalam merencanakan kegiatan program sehingga sesuai dengan kebutuhan mereka,” ucap Riris yang juga merupakan salah satu dosen di FKM UNAIR.

Riris berharap, kegiatan intervensi yang dibuat oleh mahasiswa bisa sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Hal tersebut dikarenakan agar setelah usai masa PKL, program tersebut masih tetap berkelanjutan dan dilaksanakan oleh masyarakat.

“Kemudian harapannya juga mahasiswa yang telah melaksanakan PKL mereka lebih luas wawasannya serta lebih tau kondisi masyarakat, sehingga hasil dari PKL ini mampu menjadi bekal untuk mereka bekerja,” pugkasnya.

Penulis: Rizqi Supramulyana (Mahasiswa FKM UNAIR)

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).