Pelepasan Tim Ekspedisi Destana Tsunami Libatkan Mahasiswa KKN di Banyuwangi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Tim Ekspedisi
Dr. Setya Haksama, drg., M.Kes., saat diajak berbincang oleh pembawa acara (Foto: Ragas)

UNAIR NEWS – Ekspedisi Desa Tangguh Bencana (Destana) Tsunami, merupakan serangkaian kegiatan yang digelar oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Ekspedisi tersebut bertujuan untuk membentuk kesiapsiagaan masyarakat dengan memahami resiko bencana yang ada di kawasan tempat tinggal mereka, terutama bencana tsunami.

Acara pelepasan tim ekspedisi Destana tsunami diselenggarakan di pantai Boom Banyuwangi (12/7), dengan menghadirkan pihak Gubernur Jawa Timur, BNPB, Bupati Banyuwangi, serta melibatkan berbagai organisasi sosial dan unsur akademisi, yaitu mahasiswa Universitas Airlangga yang sedang menjalankan program Kuliah Kerja Nyata di Banyuwangi.

Ditemui oleh tim UNAIR NEWS di awal kegiatan pelepasan, Dr. Setya Haksama, drg., M.Kes., selaku kordinator KKN Kabupaten Banyuwangi menjelaskan, bahwa maksud dari mahasiswa UNAIR peserta KKN di Banyuwangi turut dilibatkan dalam kegiatan tersebut yaitu, untuk menambah wawasan mahasiswa tentang betapa pentingnya penanggulangan suatu bencana.

“Bencana merupakan suatu persoalan di Indonesia, baik bencana alam maupun buatan, sehingga  masyarakat harus ada dan waspada. Peran mahasiswa atau perguruan tinggi juga sangat penting disini, oleh karena itu, bertepatan dengan momen yang pas, kami libatkan adik-adik mahasiswa untuk menggali ilmu di kegiatan perdana ini,” jelas dosen yang kerap disapa Haksa tersebut.

Tak hanya sekedar pelepasan tim ekspedisi, pantai Boom Banyuwangi juga ditunjuk sebagai titik pelaksanaan Destana yang pertama. Sehingga serangkaian acara meliputi, penguatan aparatur desa dan kecamatan, serta Babinsa/babinkamtibnas terkait Desa Tangguh Bencana, Relawan Goes to School, penilaian ketangguhan desa, penanaman vegetasi pelindung pantai dan papan informasi bencana, pelepasan tukik (anak penyu), panggung  rakyat dan diakhiri dengan api unggun.

“Dari serangkain kegiatan yang diikuti, harapan saya mahasiswa yang saya libatkan ini mampu menyerap ilmu yang ada, pengatahuan dan wawasan bertambah, memiliki kemampuan, dan mampu mentransfer ke orang lain, tentunya terkait bencana,” imbuhnya.

Selain itu, Letjen Doni manardo dalam sambutannya juga memberikan masukan kepada mahasiswa, untuk tetap mengawal masyarakat terutama terkait kebencanaan, dengan mengajarkan masyarakat sesuatu yang mudah dimengerti, sederhana, tidak terlalu teoritis, dan lebih ke tindakan atau praktik.

“Contohnya, jika ada gempa lebih dari 30 detik, jangan lama-lama untuk berpikir, segera selamatkan diri, jangan menunggu sirine, siapa tahu jika listik mati, segera tinggalkan bibir pantai menuju dataran dengan ketinggian lebih dari 30 meter, kemudian praktikkan prosedur evakuasi yang baik dan benar,” ujar Letjen Doni.

Menanggapi terkait peran mahasiswa UNAIR terhadap kebencanaan, Setya Haksama memberikan informasi bahwa UNAIR telah menandatangani pakta integritas untuk melancarkan KKN Bencana.

“Hanya saja implementasinya ini masih diproses betul-betul, perlu beberapa pertemuan antara UNAIR, BNPB, BPBD setempat, serta Forum Perguruan Tinggi Pengurangan Resiko Bencana (FPTPRB),” pungkasnya. (*)

Penulis: Bastian Ragas

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).