Niatkan Belajar sebagai Ibadah, Dokter Arif Jadi Wisudawan Terbaik S3 FK

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Arif Rachman dinobatkan sebagai wisudawan terbaik S3 Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) periode Juni 2019. (Ilustrasi: Feri Fenoria)

UNAIR NEWS – Juni 2019 menjadi salah satu momen penting bagi Arif Rachman. Tak hanya sukses menyelesaikan studi doktoral dan menyandang gelar doktor, laki-laki kelahiran Surabaya tersebut juga dinobatkan sebagai wisudawan terbaik S3 Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR).

Disertasinya yang berjudul“Mekanisme Percepatan Regenerasi Tulang Mandibula pada Implantasi YTTRIA-Tetragonal Zirconia Polycrystal yang Diseeding dengan Human Adipose Derived Mesenchymal Stem Cell” (Penelitian Eksperimental Laboratoris pada Tikus Putih Jenis Wistar) mengantarkannya menorehkan IPK sebesar 3,90. Dalam karya tulis itu, Arif melakukan penelitian tentang analisis mekanisme percepatan regenerasi tulang mandibula setelah bahan biomaterial implan Y-TZP yang diberi Mesenchymal Stem Cell dari jaringan lemak manusia.

Selama menempuh studi S3 di FK UNAIR, Arif dipercaya sebagai komting S3 angkatan 2016. Bukan hanya itu, ia juga pernah menjadi ketua panitia dalam acara seminar dan workshop stem cell internasional, serta membantu kegiatan seminar Pusat Penelitian dan Pengembangan Stem Cell UNAIR sebagai sekretaris.

Arif bercerita, diperlukan perjuangan dan doa untuk dapat menyelesaikan studi. Berbekal tekad dan kemauan yang kuat serta dorongan rekan-rekan seperjuangan S3 FK angkatan 2016, dirinya yakin mampu merampungkan studi doktoral tepat waktu.

“Hambatan dan kendala setiap studi pasti ada. Dengan dukungan dana yang minim bukan suatu hambatan dan kendala, asal semua dengan niat ibadah kepada Allah SWT,” ujar Arif. “Karena studi adalah ibadah yang nantinya ilmu yang didapatkan dapat diamalkan dan berguna bagi kehidupan umat manusia,” lanjutnya.

Meski telah resmi menyandang gelar doktor, Arif mengaku masih ingin belajar untuk dapat mengembangkan riset, baik di dalam dan luar negeri. Kini, ia tengah menyusun beberapa buku dan artikel tentang stem cell dan hukum kesehatan.

“Tips kuliah saya adalah TSID (tekad, semangat, ibadah, doa) yang merupakan kunci dapat menyelesaikan studi dengan cepat,” sebutnya.

Terakhir, Arif berpesan kepada mahasiswa untuk menjadikan hambatan dan kendala selama kuliah sebagai cambuk pemicu semangat untuk dapat menyelesaikan studi.

“Saya yakin bahwa Allah SWT memberikan kepercayaan kepada kita bahwa kita bisa diterima di prodi pilihan kita pasti ada jalan terbaik nantinya,” pungkasnya. (zan/bin)

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).