Bersama Mahasiswa Asal Malaysia, Dosen dan Mahasiswa FKM Adakan Pengmas Atasi Gizi Buruk di Lamongan

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Kegiatan pengabdian masyarakat oleh FKM yang dilakukan pada Senin (08/07/2019) di Wilayah Kerja Puskesmas Sambeng Desa Gempolmanis, Kabupaten Lamongan. (Dok. FKM UNAIR)

UNAIR NEWS – Stunting dan gizi buruk masih menjadi permasalahan gizi yang perlu untuk dilakukan pencegahan. Tujuannya, meningkatkan kesehatan anak di Indonesia. Saat ini setidaknya 1 dari 3 balita di Indonesia mengalami stunting atau kerdil. Dalam upaya menurunkan masalah gizi tersebut, dosen dan mahasiswa UNAIR bekerja sama melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Gempolmanis, Kecamatan Sambeng, Lamongan, Jawa Timur. Kegiatan ini juga diikuti oleh student exchange dari Management and Science University (MSU), Malaysia.

Kegiatan pengabdian masyarakat tersebut dilakukan pada Senin (08/07/2019) di Wilayah Kerja Puskesmas Sambeng Desa Gempolmanis, Kabupaten Lamongan. Hal ini dikarenakan di desa tersebut masih ditemui kasus stunting. Pengabdian masyarakat dilakukan dengan memberikan pendidikan gizi dan mengkampanyekan gemar makan ikan sebagai upaya dalam mencegah stunting dan KEP (Kurang Energi Protein) pada anak-anak.

Qonita Rachmah, M.Sc(Nutr&Diet), salah satu staf dosen yang memberikan pendidikan gizi, memulai dengan topik terkait stunting atau kerdil yang rentan terjadi pada anak akibat kekurangan gizi dan makanan dalam jangka waktu lama. Kemudian, dilanjutkan dengan kiat mencegah stunting dan gizi buruk. Di antaranya yaitu dengan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama, tanpa air putih, tajin, maupun pisang, dan makanan lainnya.

Tiga mahasiswa MSU Malaysia yang mengikuti program pertukaran mahasiswa di FKM bulan Juli – Agustus. (Dok. FKM UNAIR)

Selain itu, upaya lain yaitu memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang bergizi serta kaya akan kandungan protein. Salah satu jenis makanan dengan kandungan protein tinggi dan harganya cukup murah serta bisa diternak sendiri yaitu ikan.

Selain itu, pada pengmas tersebut juga dikampanyekan agar ibu-ibu dapat memberikan ikan di dalam menu makanan anak. Serta, menanamkan pesan Gemar Makan Ikan pada anak-anak.

Trias Mahmudiono, PhD, dosen Departemen Gizi Kesehatan juga menambahkan bahwa ikan sangat baik dikonsumsi oleh anak karena manfaatnya sangat baik untuk mendukung tumbuh kembang anak. Selain itu, stunting juga bisa dicegah dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan.

Pendidikan gizi yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa tersebut diikuti oleh sebanyak 25 ibu yang memiliki balita. Ibu balita merasa senang dengan adanya pendidikan gizi yang dilakukan karena semakin paham akan pentingnya manfaat ikan yang kaya zat gizi dan kandungan Omega-3 untuk membantu mencegah stunting pada anak. Serta, meningkatkan kemampuan kognitif anak atau mendukung kecerdasan otak.

Tidak hanya itu, selain civitas akademika UNAIR, terdapat mahasiswa dari MSU Malaysia yang turut berbagi ilmu seputar pentingnya ASI Eksklusif yang juga penting dalam meningkatkan kesehatan ibu dan pencegahan stunting. (*)

Penulis: Humas FKM UNAIR

Editor: Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).