200 Mahasiswa UNAIR dan TNI Bakal Bersinergi Atasi Problem Sungai Citarum Sektor 7

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Seusai resmi dilepas Wakil Rektor I Prof. Djoko Santoso, Ph.D., K-GH., FINASIM., Selasa pagi (2/7/2019) di Airlangga Convention Center (ACC) Kampus C UNAIR, seluruh tim KKN (Kuliah Kerja Nyata) UNAIR SKIM I langsung menuju lokasi masing-masing. Baik yang di wilayah Jawa Timur (Jatim), yaitu Kabupaten Tuban, Gresik, Jember, dan Banyuwangi, maupun di luar Jatim, yakni di Kabupaten Bandung.

Berdasar data di LPPM (Lembaga Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat) UNAIR, terdapat total 1.305 mahasiswa yang diberangkatkan dalam gelombang tersebut. Sementara yang diterjunkan ke Kabupaten Bandung, jumlahnya mencapai 200 mahasiswa. Terdiri atas mahasiswa dari seluruh fakultas di UNAIR.

Dra. Tania Ardiani Saleh, MS, PA(K) selaku koordinator dosen pendamping KKN di Kabupaten Bandung mengonfirmasi bahwa mahasiswa yang dilibatkan KKN di Kabupaten Bandung tersebut kali ini tidak sedikit. Jika dibandingkan dengan semester sebelumnya, jumlah itu sangat meningkat. Itu, terang dia, mengindikasikan kepercayaan dan upaya yang dilakukan selama ini cukup berdampak.

”Kalo semester sebelumnya, kita hanya berada pada angka seratus-an. Untuk semester ini, kita jumlah mahasiswa yang berangkat sekitar 200,” ujarnya.

Lokasi KKN kali ini, imbuh dia, sama dengan tempat sebelumnya. Yakni, berada di sektor 7. Secara geografis, lokasinya berada di bagian hulu paling bawah dari Sungai Citarum.

”Jadi, program Citarum ini terbagi menjadi 22 sektor di sepanjang Sungai Citarum. Nah, kita (UNAIR, Red) mendapat bagian di sektor 7/Satgas Citarum. Sederhannya, kita di hulu yang paling bawah,” ungkapnya.

Meski berlokasi sama dengan semester lalu, terang Dra Tania, 200 peserta KKN itu akan memprioritaskan pada program penyempurnaan dari sebelum-sebelumnya. Itu bertujuan agar sasaran dari program itu bisa dapat tercapai secara bertahap dan berkesinambungan. Semester ini tercatat penerjunan mahasiswa yang ketiga UNAIR.

”Berangkat seusai dilepas Wakil Rektor pada Selasa di ACC (Airlangga Convention Center, RED), mereka (tim KKN di Kabupaten Bandung) tiba pada pukul 00.00 Rabu dini hari tanggal 3 Juli 2019 melalu kerata Pasundan,” ungkapnya.

”Selanjunya, mereka bakal mengikuti acara serah terima pada esoknya atau prosesi pembukaan pada Kamis 4 Juli 2019, dengan pihak terkait. Dalam hal ini, adalah pemerintah Kabupaten Bandung dan Komando Daerah Militer (Kodam) III/Siliwangi sebagai mitra penting bersinergi dalam menyukseskan kegiatan Prognas Citarum Harum ini,” imbuhnya.

ANAK-ANAK bermain di salah tempat pinggiran Sungai Citarum yang berhasil dibersihkan sebelumnya. Rencana akan dibuat taman bermain bagi anak-anak. (Foto: Istimewa)
ANAK-ANAK bermain di salah tempat pinggiran Sungai Citarum yang berhasil dibersihkan sebelumnya. Rencana akan dibuat taman bermain bagi anak-anak. (Foto: Istimewa)

Terkait dengan lokasi KKN di sektor 7, Dra Tania menjelaskan bahwa 200 mahasiswa KKN UNAIR bakal disebar di lima kecamatan di Kabupaten Bandung, dengan total 14 desa. Seluruh pelaksanaan program itu bersinergi dengan TNI. Dalam hal ini bersama dengan empat koramil yang juga berada di kawasan Sektor 7/ Satgas Citarum.

”Bersama dengan TNI melalui Koramil, para mahasiswa saling bersinergi mengelola kawasan Sungai Citarum. Baik dari segi fisik, maupun non fisik,” sebutnya.

Dra. Tania menambahkan, program yang bakal dilakukan oleh para kelompok KKN di Kabupaten Bandung itu berfokus pada pemberdayaan masyarakat sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Tepatnya menggelar upaya-upaya preventif dan kuratif dengan menumbuhkan kesadaran tidak membuang sampah ke sungai.

”Termasuk di dalamnya meliputi program pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial yang menyasar anak-anak,” ucapnya.

Selain itu, program tim KKN mahasiswa UNAIR didukung penuh oleh TNI. Khususnya program pembersihan Sungai Citarum.

”TNI dalam hal ini dari Kodam III/Siliwangi,” katanya.

Perlu diketahui, dalam KKN UNAIR di Kabupaten Bandung itu, mahasiswa didampingi tiga dosen. Selain Dra. Tania , turut mendapingi KKN-Citarum yang kali ketiga tersebut adalah Dr. Lanny Ramli,SH, M.Hum., dari Fakultas Hukum (FH) dan Yanuar Nugroho, SE, M.Sc., Ak., CA., dari Fakultas Vokasi (FV).

Sementara itu, Ketua Lembaga Pengabdian dan Pengembangan Masyarakat (LPPM) UNAIR Dr. Eko Supeno drs., M.Si., menyampaikan bahwa UNAIR menerapkan sembilan skema KKN. Meliputi, KKN-BBM (Belajar Bersama Masyarakat) Tematik; KKN Back to Village; KKN Ceria; KKN Luar Negeri; KKN Pemilu; KKN IPE (Interprofessional Education); KKN Kebangsaan Ke-6; KKN Citarum; dan KKN PPM Dikti.

“Yang di Kabupaten Bandung adalah salah satu skema KKN di UNAIR. Yakni, KKN-Citarum Harum,” ujarnya.

”Sekarang telah dikembangkan konsep-konsep KKN dengan berbagai macam SKIM (skema, Red), yaitu ada 9 SKIM. Sehingga masing-masing model KKN tersebut diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal sesuai dengan kebutuhan yang ada di tengah-tengah masyarakat,” tambahnya. (*)

Penulis: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).