UNAIR NEWS – Bupati Kabupaten Jember dr. Hj. Faida MMR menerima sebanyak 190 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Belajar Bersama Masyarakat (KKN-BBM) Tematik Universitas Airlangga di Pendapa Wahyawibhawagraha, Jember, pada Selasa (2/7). Sebanyak 190 mahasiswa akan diterjunkan untuk mengabdi bersama masyarakat di tiga kecamatan dan dan 19 desa di Kabupaten Jember. Tiga kecamatan itu adalah Rambipuji, Bangsalsari, dan Tanggul.
Faida yang juga alumnus Fakultas Kedokteran UNAIR mengatakan, mahasiswa mesti bisa membantu masalah-masalah sederhana yang dihadapi masyarakat Kabupaten Jember, yang mungkin tidak menjadi program kerja mereka. Sebagai contoh, informasi sederhana seperti mengurus BPJS, mengurus akta lahir, pembetulan data di KTP dan KK yang salah, pembuatan surat elektronik (e-mail) untuk keperluan wirausaha, dan hal-hal sederhana lainnya.
“Ketika kalian nanti berada di masyarakat, mereka tidak akan bertanya kalian lulusan universitas mana, berapa IPK-nya, apa saja prestasinya. Tidak. Mereka hanya akan peduli ketika kalian dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” ungkap Faida memberikan motivasi kepada mahasiswa KKN.
Pada kesempatan itu Faida mengungkapkan rasa senangnya bisa menerima mahasiswa UNAIR untuk KKN di Jember. Harapannya, para mahasiswa dapat membantu tugas-tugas pemerintahan serta memecahkan berbagai persoalan yang ada di masyarakat.
Dalam sambutannya, Faida juga memperkenalkan kondisi geografis Kabupaten Jember serta potensi-potensi yang dimiliki, baik potensi ekonomi, budaya, maupun pariwisata. Tak lupa ia memperkenalkan salah satu pertunjukan budaya Kabupaten Jember yang sudah dikenal hingga masyarakat manca negara, yakni Jember Fashion Carnaval atau sering disebut JFC.
Sementara itu, Wakil Dekan I Fakultas Keperawatan UNAIR Dr. Kusnanto, S.Kp., M.Kes. mengatakan bahwa prinsip dasar KKN adalah mengutamakan masyarakat yang terabaikan. Diharapkan, selama menjalani KKN di Kabupaten Jember, mahasiswa dapat membantu memberikan solusi terharap masalah yang ada di masyarakat, saling belajar, dan juga saling menghargai perbedaan.
Selain itu, pada KKN periode 60 ini, mahasiswa akan melakukan evaluasi terhadap kinerja KKN yang telah dilakukan sebelumnya yaitu periode 58 dan 59 yang dilaksanakan tahun 2018 lalu.
Dalam penerjunannya ke tiga kecamatan, sebanyak 190 mahasiswa KKN akan didampingi oleh sepuluh dosen pembina pembangunan desa (DP2D). Mereka berasal dari berbagai bidang, mulai dari kesehatan, kebidanan, kedokteran, kedokteran gigi, sains teknologi, kedokteran hewan, dan bidang lainnya yang tersebar dari berbagai fakultas di UNAIR.
Mahasiswa KKN di Jember ini adalah sebagian dari mahasiswa KKN UNAIR yang diterjunkan di masyarakat. Secara keseluruhan, untuk KKN-BBM Tematik, ada sebanyak 1.350 mahasiswa yang tersebar di beberapa kota, antara lain Kota Surabaya, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Tuban.
Selain itu, ada sebanyak 829 mahasiswa yang mengikuti KKN Back To Village atau kembali ke kampung halaman. Mulai dari daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Bangka Belitung, dan Bali.
Ada juga tujuh skema KKN lainnya yaitu KKN Ceria, KKN Luar Negeri, KKN Pemilu, KKN IPE, KKN Kebangsaan, KKN Citarum, dan KKN PPM Dikti. (*)
Penulis: Binti Q. Masruroh
