Lulus Bersama Dua Mahasiswa Bimbingan Predikat Terbaik dan Berprestasi

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Dr. Indriati Paskarini, S.H., M.Kes. (tengah) lulus dan wisuda bersama dengan dua mahasiswa FKM bimbingannya. (Foto: Dok. Pribadi)

UNAIR NEWS –  Wisuda kali ini menjadi salah satu momen yang tak akan terlupakan bagi Dr. Indriati Paskarini, S.H., M.Kes. Pasalnya, dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (UNAIR) tersebut lulus bersamaan dengan dua mahasiswa bimbingannya, Sabtu (29/6). Bahkan, kedua mahasiswa tersebut, yaitu Ais Assana Athqiya dan Bian Shabri Putri Irwanto, masing-masing berhasil lulus dengan predikat wisudawan berprestasi dan wisudawan terbaik.

“Saya bahagia dan bangga bisa menghantar bimbingan skripsi saya untuk menyelesaikan skripsi sehingga mereka lulus tepat waktu. Di saat yang bersamaan juga saya menyelesaikan disertasi dan lulus dalam waktu 3.5 tahun sehingga kami bisa wisuda bersama,” terang Indri.

Indri mengaku pencapaiannya tersebut membutuhkan perjuangan yang tak mudah. Sebab, selain sibuk menyelesaikan disertasi, sebagai dosen ia harus tetap mengajar dan membimbing mahasiswa yang menyusun skripsi.

Tak berhenti sampai di situ, sebuah ujian dialami Indri ketika sang suami jatuh sakit dan harus menjalani perawatan dalam jangka waktu yang lama. Hal tersebut membuat Indri seringkali tinggal di rumah sakit untuk menemani dan merawat suami tercinta. Indri mengungkapkan bahwa sebagian disertasinya ia selesaikan di rumah sakit saat mendampingi sang suami.

Meski demikian, hal itu tak lantas membuat Indri menyerah. Dirinya justru merasa terpacu untuk segera menyelesaikan studi S3 secepatnya.

“Berkat ridho Allah juga dukungan dari promotor/copromotor, pimpinan, rekan kerja, sahabat juga mahasiswa saya, membuat saya punya kekuatan untuk menghadapi semuanya,” papar perempuan kelahiran Surabaya tersebut.

Bagi Indri, waktu sangatlah berarti. Oleh karena itu dirinya berusaha untuk mengatur waktu sebaik mungkin. Setiap hari dirinya membuat rencana kegiatan. Ia juga selalu memantau perkembangan mahasiswa bimbingannya maupun disertasi miliknya. Menjelang ujian, Indri dan mahasiswa bimbingannya saling memberi semangat serta dukungan.

“Saya akan berusaha semampu saya untuk menyediakan waktu untuk mahasiswa bimbingan saya, sebelum atau sesudah mengajar di jam kerja. Saya mengerjakan disertasi di malam hari, di saat orang lain sudah tertidur,” ungkap Indri.

Disertasi yang ditulis Indri berjudul “Model Kualitas Hidup Tenaga Kerja Penyandang Disabilitas akibat Kecelakaan Kerja”. Karyanya tersebut membahas tentang kehidupan tenaga kerja yang awalnya memiliki tubuh sempurna kemudian menjadi penyandang disabilitas. Disertasinya juga menyoal status kerja, kemandirian, dukungan sosial dan kompensasi yang merupakan satu rangkaian kausalitas untuk meningkatkan kualitas hidup tenaga kerja penyandang disabilitas akibat kecelakaan kerja.

Terakhir, Indri berpesan kepada mahasiswa lain yang tengah menempuh atau menyelesaikan studi untuk tetap semangat dan berani menghadapi segala tantangan hidup. “Jangan pernah berhenti, jangan pernah putus asa dalam menjalani studi dan tugas akhir. Hambatan dan tantangan lah yang akan membuat kita makin dewasa, makin bijak dan makin kuat untuk menjalani kehidupan selanjutnya,” tuturnya. (*)

Penulis : Zanna Afia Deswari

Editor : Binti Q. Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).