Tim PKM-PE PSDKU Hadirkan Alternatif Pengobatan Kanker Kelenjar Mammae

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
PKMPE
TIM PKM-PE PSDKU Banyuwangi, (Dari kiri) Estiary Wilujeng, Mega Wulandari Harsono Putri, dan Nadia Marva Triana. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Tim PKM-PE (Bidang Penelitian) Program Studi Diluar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Airlangga berhasil menghadirkan alternatif pengobatan kanker kelenjar mammae melalui studi in vivo sari glycine max (L). Penelitian itu merupakan salah satu bidang proposal yang didanai Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (Kemenristek Dikti).

Tim PKM-PE tersebut terdiri dari tiga anggota yang keseluruhannya merupakan mahasiswa Fekultas Kedokteran Hewan (FKH) PSDKU UNAIR Banyuwangi. Ketiganya, yaitu Nadia Marva Triana (FKH 2016), Estiary Wilujeng (FKH 2016), dan Mega Wulandari Harsono Putri (FKH 2017).

Ditemui UNAIR NEWS pada (22/6), Nadia Marva Triana selaku ketua tim menjelaskan pentingnya dilakukan penelitian tentang alternatif pengobatan kanker kelenjar mammae. Kanker kelenjar mammae merupakan penyakit yang disebabkan oleh proliferasi sel multiseluler sehingga menyebabkan terjadinya perubahan sifat sel yang tidak terkendali pada organ mammae (payudara).

“Karena kanker kan biasa menyerang bagian tubuh mana saja, kami fokus pada pengobatan kanker kelenjar mammae. Hal ini dikarenakan kanker ini biasa menyerang hewan-hewan peliharaan dan manusia,” ujar mahasiswa yang akrab disapa Nadia tersebut.

Selain itu, tambahnya, penelitian ini menggunakan hewan coba tikus putih (Rattus novergicus) galur Sprague Dawley. Hal ini dikarenakan tikus putih mudah beradaptasi pada lingkungan yang baru dan mudah untuk diaplikasikan.

Penelitian yang telah dilakukan selama 3 bulan ini telah melewati pengujian kode etik. Setelah dipastikan layak etik, dilakukan perlakuan dan pada akhir penelitian dilakukan histopatologi organ mammae tikus putih.

Selama proses penelitian berlangsung, Nadia dan tim mengalami beberapa kendala efisiensi waktu dalam pengerjaannya. Dalam hal ini yaitu keberadaan bahan yang tidak selalu tersedia, sehingga harus terlebih dahulu dipesan.

Pada akhir, Nadia berharap hasil dari penelitiannya dapat digunakan untuk terapi kanker kelenjar mammae pada hewan. Sehingga menjadi alternatif pengobatan herbal kanker kelenjar mammae.

“Harapan kami kedepan, selain bermanfaat untuk masyarakat, hasil penelitian kami bisa dipublikasikan di jurnal ilmiah nasional terlebih internasional. Selain itu, kami mendapatkan hak patennya,” tutupnya.

Penulis: Dian Putri Apriliani

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).