Tips Taklukkan Konferensi Internasional dari Alumni UNAIR, Manajer TAF English

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
ANNISA Rochma Sari ketika berada di acara TAF English (Foto : Istimewa)

UNAIR NEWS – Annisa Rochma Sari (Annisa) merupakan alumni Universitas Airlangga (UNAIR) program studi sastra inggris angkatan 2013. Saat ini, dirinya sedang sibuk memikul tanggung jawab sebagai manajer kerjasama di TAF English.

Selama menjalani hari sebagai mahasiswa, Annisa kerap kali mengikuti kegiatan konferensi di luar negeri. Beberapa diantaranya adalah, First Asia Undergraduate Summit-NUS yang digelar Singapore tahun 2015 silam. Kemudian, Study and Visit Japan – Okayama University x ASEAN University Network tahun 2016 di Jepang.

Tidak hanya itu, Annisa juga sempat mengikuti 3rd Annual Students Conference on Humanities and Social Studies – Zaman University di Cambodia tahun 2016. Serta YSEALI Tech Camp Bangkok: Promoting Peace through Technology di Thailand pada tahun 2017. Berikut beberapa tips dari Annisa untuk para mahasiswa :

Temukan Passion Menulis Paper yang Bagus dan Sesuai Tema Konferensi.

“Ketika sudah ada passion, nanti kita akan terus belajar tentang tema yang sedang menjadi tren, dan akhirnya kita terpacu untuk memperbaharui informasi,” ucap Annisa.

Menurut Anisa, salah satu cara agar passion tersebut muncul adalah dengan mengambil konferensi yang temanya sesuai dengan minat diri. Hal itu dikarenakan ketika yang akan ditulis adalah hal yang diminati maka semangat untuk terus memperbaharui informasi dan menulis akan muncul dengan sendirinya.

Sebagai contoh, ketika masih duduk di bangku mahasiswa, Annisa sangat tertarik dengan media dan budaya. Untuk itu, dia aktif mengikuti segala kegiatan yang ia sukai. Mengingat, ketika mengikuti konferensi maka pemahaman atas isu yang dibahas dan ditulis adalah hal yang penting.

Selalu Crosscheck Paper

Tips kedua, Annisa menganjurkan mahasiswa untuk selalu crosscheck paper atau abstrakyang akan di submit. Terdapat berbagai media yang bisa dimanfaatkan mahasiswa untuk melakukan crosscheck tersebut. Diantaranya adalah bisa langsung berdiskusi dengan dosen, senior atau para ahli di forum-forum ilmiah. Bisa juga dengan mengunjungi jurnal-jurnal yang dapat di akses di internet.

Pantang Menyerah            

Mental akan diasah ketika seseorang berupaya untuk bisa lolos konferensi internasional. Menurut Annisa, untuk bisa terseleksi konferensi internasional tidaklah mudah. Dirinyapun juga sempat berkali-kali merasakan kegagalan. 

Tidak melulu soal paper yang belum lolos. Beberapa kendala yang dia hadapi dulu adalah terkait dengan nilai TOEFL yang belum mencukupi, biaya yang harus dikeluarkan dan atau motivation letter yang salah.

“Jangan menyerah kalau goals yang kita set belum berhasil. Jika terasa terlalu tinggi, coba capai goal – goal kecil yang bisa mengantarkan kita untuk mencapai goal besar kita,” ujar Annisa.

Sama halnya ketika paper belum diterima. Tetap jaga semangat. Terus memperbaiki cara penulisan paper. Mungkin bisa dengan memperbaharui tema yang ditulis. Kemudian sering menjalin kontak dengan para expert yang aktif berkarya di bidang yang diminati.

“Misal, kalau aku dulu di media and cultural studies. Aku selalu update informasi para dosen media and cultural studies di kampus-kampus Australia. Kadang melalui email, atau diskusi secara langsung ketika ketemu di event kampus,” jelas Annisa.

Penulis : Galuh Mega Kurnia

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).