Tips Mengelola Keuangan Saat Lebaran Ala Direktur Keuangan UNAIR

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
(Foto : Istimewa)

UNAIR NEWS – Tidak terasa Hari Raya Idul Fitri sudah di depan mata. Menjelang lebaran, masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan unik yang sangat menarik. Yaitu melakukan silaturahim kepada orang tua dan sanak saudara, baik yang ada di dalam maupun luar kota.

Moment silaturahim saat lebaran identik dengan bagi-bagi THR dan bingkisan kepada keluarga, yang membuat masyarakat harus bijak dalam mengelola keuangan. Jangan sampai momen bahagia menyambut lebaran malah justru menimbulkan masalah-masalah keuangan di kemudian hari.

Untuk mengatasi hal tersebut, UNAIR NEWS berhasil menghubungi Dr. Ardianto SE., M.Si., Ak., CMA., CA selaku Direktur Keuangan Universitas Airalangga (UNAIR). Dr. Ardian, sapaan akrabnya, memberikan beberapa tips cara menjaga finansial saat lebaran.

Dr. Ardian menyampaikan bahwa hal pertama yang perlu diperhatikan ialah menyusun anggaran. Dengan adanya anggaran, jumlah penerimaan untuk persiapan lebaran akan diketahui. Setelah itu, dengan mudah dapat ditentukan beban-beban pengeluaran yang dapat dipenuhi oleh pendapatan.

“Hal ini dilakukan agar tidak terjadi istilah besar pasak daripada tiang,” tambahnya

Kedua, biasakan untuk bijak dalam memilih antara kebutuhan dan keinginan. Dr. Ardian menyampaikan bahwa hal tersebut dapat dilakukan dengan membuat skala prioritas.

“Kadang-kadang karena euforianya yang berlebih-lebihan bisa membuat kita lupa akan keterbatasan dana yang dimiliki,” jelasnya.

Tips ketiga ialah jangan lupa untuk menabung dari jauh-jauh hari. Persiapan lebaran tidak bisa dilakukan sesingkat hanya pada bulan Ramadhan saja akan tapi harus dipersiapkan dari tahun-tahun sebelumnya.

Dr. Ardian mengklasifikasikan jenis tabungan menjadi tiga kelompok. Pertama ialah tabungan jangka pendek, kemudian tabungan jangka panjang, lalu yang tidak kalah penting adalah tabungan akhirat.

“Tabungan akhirat artinya saat lebaran kita juga bisa sekaligus mengamalkan amal sedekah, zakat fitrah, zakat mal dengan sebaik-baiknya,” tambahnya.

Kemudian tips keempat yakni perlu dilakukannya antisipasi risiko. Menurut Dr. Ardian, dalam perjalan mudik sering kali masyarakat melupakan bahwa saat dalam perjalanan mungkin terjadi suatu hal yang tidak diinginkan. Misal terjadinya ban bocor, perlu adanya perbaikan atau pemeliharaan kendaraan, termasuk naiknya harga tiket.

“Jika terjadi suatu hal yang tak diinginkan di jalan justru akan menimbulkan pengeluaran yang lebih besar daripada ketika kita mengantisipasi,” pungkasnya. (*)

Penulis : Sandi Prabowo

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).