Perdana, KSR PMI Sub Unit PSDKU UNAIR Adakan Pelatihan untuk Tim Medis

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Latihan Evakuasi Korban oleh KSR PMI Sub Unit UNAIR pada peserta pelatihan. (Foto: Istimewa)
Latihan Evakuasi Korban oleh KSR PMI Sub Unit UNAIR pada peserta pelatihan. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Korps Sukarela Palang Merah Indonesia Sub Unit Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Airlangga di Banyuwangi, mengadakan kegiatan pelatihan bagi tim medis kepanitiaan pada Minggu, (26/05/2019). Kegiatan yang bertempat di ruang B 202 itu, terdiri dari 2 sesi penyampaian materi oleh KSR PMI Sub Unit UNAIR Surabaya.

Pada sesi pertama, Banatullariza selaku Wakil Komandan KSR PMI Sub Unit UNAIR Surabaya menjelaskan materi perihal kegawatdaruratan. Mulai dari cara mengenali jenis kasus, gejala dan tanda umum, penolongan kasus gawat darurat, serta cara mengecek tanda vital pada korban yang sangat penting untuk dilakukan.

“Tanda vital ini sangat penting untuk mengetahui apakah korban sadar atau tidak. Hal tersebut dapat dilakukan dengan melakukan ABC yaitu Airway (melihat jalan pernafasan), Breathing (merasakan nafas), dan Circulation (mengecek nadi radialis),”jelasnya.

Ketika ingin melakukan pertolongan pertama, lanjutnya, harus memperhatikan penilaian 3A yaitu amankan diri, amankan lingkungan, dan amankan korban. Sehingga, saat melakukan pertolongan yang paling utama adalah mengamankan diri sendiri sebelum mengamankan korban.

“Walaupun memiliki ilmu untuk melakukan pertolongan, tapi ketika keadaan tidak aman dan memungkinkan diri penolong tidak aman, maka tidak disarankan untuk tetap menolong sendirian. Segera hubungi bantuan medis agar korban tetap tertolong,”tambahnya.

Selanjutnya, mahasiswa yang biasa di sapa Dara tersebut menjelaskan bahwasanya ada 3 prioritas dalam melakukan pertolongan pertama yaitu Korban tetap hidup, mencegah kecacatan, menunjang kenyamanan untuk kesembuhan.

Pada sesi kedua, Syaifullah Putra selaku Komandan KSR PMI Sub Unit UNAIR Surabaya menyampaikan materi perihal Evakuasi. Putra menjelaskan hal-hal apa saja yang harus dilakukan dalam pemindahan korban. Bahwasanya kesalahan dalam hal melakukan evakuasi dapat memperparah keadaan korban.

“Evakuasi yang benar yaitu tegakkan badan (mengandalkan kekuatan tungkai bukan punggung), tekuk satu lutut, usahakan posisi kaki yang tegak sejajar dengan posisi kepala korban. Usahakan penolong dekat dengan tubuh korban,”jelasnya.

Selanjutnya, ia juga menjelaskan bahwa seluruh jari yang digunakan untuk mengangkat telah memegang pada sela-sela tubuh korban, kemudian angkat secara bertahap dengan satu komando. Dalam hal itu, lanjutnya, yang berhak memberikan komando adalah penolong yang berada di posisi dekat kepala korban.

Selain itu, Ada beberapa macam evakuasi yang umum dilakukan untuk pemidahan korban. Hal tersebut meliputi tarikan lengan, memapah, menggendong, evakuasi menggunakan tandu, evakuasi tanpa tandu, dan lainnya.

“Didalam melakukan evakuasi usahakan korban merasa nyaman. Kenyamanan tersebut dilakukan dengan mengurangi adanya pergerakan pada korban. Karena, inti dari evakuasi ini adalah memberikan kenyamanan pada pasien,” tutupnya (*)

Penulis: Athiya Adibatul Wasi

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).