Wakili UNAIR, Mahasiswa K3 Raih Juara pada Kompetisi Nasional SASECOM 2019 di Undip

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Prestasi nasional kembali direngkuh Universitas Airlangga. Tiga mahasiswa Program Studi (Prodi) D3 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Fakultas Vokasi UNAIR berhasil meraih juara III pada Smart Safety Competition (SASECOM) 2019. Mereka adalah Primedya Kusumawati angkatan 2017; Vira Rohmatul Aliyah angkatan 2017; dan Addien Kusuma Wardani angkatan 2018.

Kompetisi tersebut diadakan OSH (Occupational Safety and Health) Forum Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Diponegoro pada Sabtu (27/4/2019). Kompetisi tahunan tersebut merupakan lomba cerdas cermat seputar kesehatan dan keselamatan kerja tingkat nasional.

Nggak nyangka banget dapat juara mewakili UNAIR. Sudah pasti saya bersyukur dan bangga bisa membawa nama UNAIR di kancah Nasional,” ungkap Addien sebagai salah seorang anggota tim.

Bersama delapan tim lainnya, dua tim delegasi UNAIR diberangkatkan untuk mengikuti babak semifinal. Sepuluh tim tersebut merupakan delegasi dari berbagai perguruan tinggi ternama di Pulau Jawa. Di antaranya, Universitas Indonesia (UI), Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Sebelas Maret, juga UNAIR.

Sebelum berangkat untuk kompetisi, tim delegasi UNAIR diberikan beberapa materi oleh dosen mata kuliah K3. ”Salah satu persiapan untuk lomba, kami dikasih kuliah membahas soal-soal prediksi,” ujarnya.

Dari sepuluh tim yang mengikuti babak semifinal, dijaring tiga tim terbaik untuk maju ke babak final. Tiga tim terbaik itu adalah, Undip, Universitas Sebelas Maret, dan UNAIR. ”Ada sepuluh soal esai di babak semifinal. Dan, alhamdulillah semua terjawab dengan maksimal,” ujar Addien.

Babak final terbagi dalam empat tahap. Pertama, tahap pertanyaan wajib di mana setiap tim diberi sepuluh pertanyaan yang wajib dijawab. Kedua, tahap pertanyaan lemparan. Setiap tim diberi lima pertanyaan dan apabila tidak dapat menjawab, maka pertanyaan dilempar ke tim lain.

Lalu tahap rebutan, di sini diperlukan kecepatan dan ketepatan dalam menjawab soal yang diberikan. Apabila salah menjawab, skor akan dikurangi. Dan tahap terakhir adalah praktik studi kasus. Setiap tim diberi dua studi kasus mengenai bagaimana penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan P3K yang tepat.

Addien mengungkapkan bahwa dirinya baru kali pertama mengikuti ajang tersebut. Dia juga mengakui bahwa dengan mengikuti perlombaan semacam itu mahasiswa dapat memperluas jejaring pertemanan. Terutama dengan mereka yang memiliki latar belakang bidang studi yang sama.

Addien dan tim berharap prestasi K3 tidak berhenti di sini. ”Kami berharap prestasi ini bisa memotivasi teman-teman yang lain untuk mengikuti lomba dan bisa mengharumkan nama UNAIR,” katanya. (*)

 

Penulis: Erika Eight Novanty

Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).