Wujudkan UNAIR Menuju 500 Dunia, FIB Gelar Sosialisasi Program Fast Track Bagi Mahasiswa

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
SUASANA sosialisasi yang disampaikan oleh Mochtar Lutfi, S.S., M.Hum. (Foto: Muhammad WIldan Suyuti)

UNAIR NEWS – Bagi sebagian mahasiswa menjalani proses perkuliahan dapat dirasakan berbeda oleh setiap individu. Ada mahasiswa yang merasa senang dan santai namun juga ada yang merasa berat.

Selain menyajikan program sarjana, hampir semua kampus di Indonesia membuka program studi lanjut yakni magister atau S2, dan sebagian sarjana juga ingin mendapatkan gelar tersebut. Program Magister S2 dapat ditempuh dalam waktu 1,5 hingga 2 tahun.

Namun juga bisa lebih lama karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya yakni dalam mengerjakan thesis. Universitas Airlangga (UNAIR) juga memiliki banyak program magister yang tersebar di seluruh fakultas. Salah satunya ialah di Fakultas Ilmu Budaya, dengan Program Studi S2 Linguistik dan S2 Kajian Sastra dan Budaya.

Pada kesempatan itu, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (UNAIR) menggelar sosialisai program Fast Track yang di hadiri oleh 75 mahasiswa FIB 2016 pada Senin (13/5/2019) di Aula Chairil Anwar gedung FIB UNAIR.  Program Fast Track merupakan program kuliah S1 dan S2 yang dapat ditempuh dalam kurun waktu 5 tahun saja. Program ini merupakan program unggulan yang dimiliki oleh FIB UNAIR dan dapat diikuti oleh seluruh mahasiswa FIB yang memenuhi kualifikasi persyaratan.

UNAIR memiliki tiga fakultas yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengikuti program Fast Track, yakni Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Sains dan Teknologi, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Mochtar Lutfi, S.S., M.Hum selaku koordinator staff dekanat Fakultas Ilmu Budaya UNAIR menjelaskan bahwa program Fast Track dapat diikuti oleh mahasiswa FIB dengan IPK 3.51 keatas dari semester satu hingga semester enam, ELPT diatas 450, dan sudah menempuh 110 SKS dan KKN, serta mendapatkan restu dari keluarga.

“Semenjak dimulai pada tahun 2015 pendaftar program Fast Track cukup banyak. Namun akhirnya yang lolos seleksi hanya sekitar 30-45% dari total pendaftar. Hal itu terjadi karena proses seleksi cukup ketat dan sangat tegas pada aturan,” pungkasnya.

Nita Puspitasari selaku mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia 2016 turut hadir menyampaikan harapannya agar dapat mengikuti jenjang Fast Track. Keikutsertaannya dalam mengikuti program tersebut merupakan impiannya semenjak semester satu.

“Dengan mengikuti program Fast Track, maka saya dapat mempersingkat study saya untuk S1 dan S2 yang hanya dalam kurun waktu 5 tahun. Selain itu saya juga akan membuat keluarga saya menjadi bangga terhadap saya. Maka dari itu saya akan berjuang supaya dapat mengikuti Fasttrack,” tambahnya. (*)

 

Penulis: Muhammad Wildan Suyuti

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).