Perusahaan di Indonesia Harus Siap Hadapi Tantangan Pasar Global

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
BAGAS DIPA BRAMASTHA perwakilan BEM FEB UNAIR saat menerima cinderamata. (Foto: istimewa)

UNAIR NEWS – Berlangsungnya perkembangan dunia ekonomi digital menuntut perusahaan harus lebih beradaptasi dan menciptakan inovasi baru. Seiring berjalannya waktu, persaingan ekonomi global semakin memanas dan harus selalu diwaspadai.

Merespon fenomena tersebut BEM FEB UNAIR diundang sebagai tamu sekaligus pembicara pada dialog Nasional IAIN Tulungagung dalam menyampaikan gagasannya mengenai company must be ready to change dalam dialog yang bertajuk Creativepreneur.

Acara yang berlangsung pada Kamis (2/5/2019) di IAIN Tulungagung tersebut dihadiri oleh sejumlah Perguruan Tinggi Negeri Islam di Jawa Timur. Perwakilan pembicara dari BEM FEB UNAIR ialah Bagas Dipa Bramastha, mahasiswa Prodi Manajemen 2016.

Perusahaan di indonesia harus selalu bersiap untuk ready to change dan menekankan pada keunggulan kompetitif. Persaingan dan peminatan global yang bersifat dinamis menyebabkan adanya usaha untuk mempertahankan keunggulan tiap perusahaan.

Hal tersebut harus dilakukan untuk memenangkan target pasar. Jika saja perusahaan tidak mau beradaptasi dengan berjalannya waktu maka akan kalah dan tumbang dalam persaingan global.

Bagas Dipa Bramastha menyampaikan bahwa setiap pimpinan perusahaan harus open-minded dan pandai dalam melihat peluang serta kekurangan pasar. Hal tersebut perlu dilakukan guna menyongsong keunggulan dalam bersaing secara global.

“Dalam lingkungan perusahaan sering terjadi perubahan karena efek globalisasi. Sehingga diperlukan manajemen perubahan yang tepat. Strategi yang matang juga sangat diperlukan demi berlangsungnya efektivitas dan laju perusahaan,” pungkasnya.

Selain menekankan pada sikap adaptasi pada perkembangan dunia ekonomi digital, perusahaan juga perlu menjaring pekerja yang kreatif dan inovatif. Hal itu akan sangat membantu perusahan dalam menghadapi persaingan global dan menarik minat pasar.

Lanjut Bagas, dalam menekuni usaha tidak boleh selalu merasa aman-aman saja, karena hal tersebut bisa menjadi petanda bahwa usaha tersebut sedang dalam kondisi yang berbahaya. Menurutnya, pemerintah perlu mengadakan event dialog nasional secara rutin dengan mahasiswa dan para pakar. Dikarenakan hal itu akan memberikan pelajaran dan dampak positif dalam upaya menumbuhkan inovator baru yang mampu beradaptasi dan menghadapi persaingan global. (*)

 

Penulis: Muhammad Wildan Suyuti

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).