AUBMO PSDKU Banyuwangi Kembali Adakan “Ngaos Sareng Lare Bidikmisi”

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Suasana Ngaos Sareng Lare Bidikmisi AUBMP PSDKU Banyuwangi. (Foto: Istimewa)
Suasana Ngaos Sareng Lare Bidikmisi AUBMP PSDKU Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Organisasi Bidikmisi Universitas Airlangga (AUBMO) PSDKU di Banyuwangi pada bulan yang penuh berkah ini kembali mengadakan kegiatan sosial. Pada Ramadhan 1440 H kegiatan bertajuk “Ngaos Sareng Lare Bidikmisi” mengusung tema ”Moral dan Akhlaq”.

Kegiatan tersebut dimulai pukul 15.00 sampai 16.00 dari tanggal 6 Mei 2019 dan akan berlangsung sampai tiga minggu ke depan selama bulan Ramadhan. Tidak jauh berbeda dengan kegiatan tahun sebelumnya, kegiatan Ngaos Sareng Lare Bidik Misi tahun ini  kembali melibatkan panitia dan volunteer dari mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi dan bukan penerima bidikmisi.

Ditemui UNAIR NEWS pada pekan lalu, Dwi Kurniawati mahasiswi Fakultas Perikanan dan Kelauan 2018 yang merupakan ketua pelaksana kegiatan tersebut menyampaikan, kegiatan itu merupakan salah satu program kerja dari Kementerian Pengabdian Masyarakat (Pengmas) AUBMO PSDKU UNAIR di Banyuwangi. Tahun ini merupakan pelaksanaan yang kedua, setelah sebelumnya pada tahun 2018.

”Syukur Alhamdulillah, kegiatan ini dapat terselenggara kembali dan semoga berjalan dengan lancar sampai acara penutupan ,” ungkapnya.

Dalam kegiatan itu, jelasnya, para santri sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Mereka sangat senang atas kehadiran para panitia dan volunteer. Adapun untuk pemilihan tema kegiatan tahun sekarang, menurut Dwi bahwa hal itu dilatarbelakangi  pada era sekarang, moral dan akhlaq mulai luntur di kalangan anak-anak.

“Sehingga kami disini ingin menanamkan perilaku terpuji yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Mengajari adik-adik tentang bagaimana bersikap baik kepada orang yang lebih tua dari mereka maupun terhadap sesama temannya,” ujar Dwi.

Selain sebagai bentuk pengabdian, jelasnya, kegiatan tersebut terselengara atas permintaan pihak TPQ karena minimnya jumlah sumber daya manusia (SDM) di sana. Mengingat, jumlah santri di TPQ tempat pengabdian lumayan banyak. Akibatnya, proses belajar belum dapat dimaksimalkan.

”Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi mahasiswa yang lain, bagaimana berbagi dan meluangkan waktu disela kesibukan perkuliahan, dan juga semoga dapat berlanjut sampai pada periode kepengurusan berikutnya,” pungkasnya. (*)

Penulis: Muhammad Suryadiningrat

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).