Bantu Jawab Kebimbangan Mahasiswa Hadapi Krisis Usia Seperempat Abad

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
Ike Herdiana M.Psi dan Ahmed Tessario S.T., M.MT. memberikan materi tentang Quarter Life Crisis di Fakultas Psikologi UNAIR. (Foto: Sukma Cindra Pratiwi)

UNAIR NEWS – Memasuki masa remaja akhir hingga dewasa, kita seringkali dihadapkan pada banyak pilihan. Terlebih bagi para mahasiswa, yang memiliki banyak keraguan tentang masa depannya.

Untuk itu, sekelompok mahasiswa psikologi Universitas Airlangga yang tergabung dalam Confiance.Co mengadakan seminar membahas Quarter Life Crisis – krisis usia seperempat abad. Tujuannya, tak lain adalah untuk memberikan pengetahuan tentang Quarter Life Crisis dan bagaimana cara menyikapinya.

Quarter Life Crisis itu sebenarnya sangat umum terjadi, tapi masih banyak orang yang belum mengerti dan merasa bingung dengan adanya fenomena tersebut,” ungkap Desy Putri Pertiwi, marketing manager dari Confiance.Co.

“Kami ingin mengajak teman-teman untuk bersama-sama memahami Quarter Life Crisis lebih jauh,” tambahnya.

Sementara itu, sponsorship dari Confiance.co Vania Mareta mengakui, mahasiswa, termasuk ia sendiri, pernah mengalami masa-masa galau tentang masa depan, karir, perkuliahan, dan lain-lain. Karena itulah, ia dan rekan-rekannya bersama-sama mencari jawaban dari nara sumber yang berpengalaman.

Acara yang diadakan di Aula Excellence With Morality Fakultas Psikologi itu diikuti oleh sebanyak 90 peserta dari berbagai kampus. Menghadirkan Ike Herdiana M.Psi., selaku dosen Psikologi UNAIR dan Ahmed Tessario S.T., M.MT., acara dengan format seminar dan talkshow berlangsung penuh antusias.

Tiwi dan Vania tak menyangka, antusiasme peserta ternyata cukup tinggi. Menurut mereka, bisa jadi karena para peserta merasa relate dengan peserta yang lain.

Melalui acara ini, Tiwi dan Vania mengajak rekan mahasiswa untuk tidak takut berkonsultasi dengan psikolog terkait permasalahan yang dihadapi. Selain bisa mendapatkan perasaan lega setelah berbagi cerita, psikolog juga bisa memberi saran dan solusi dari permasalahan yang ada.

“Kami ingin membuka mata teman-teman, kalau Quarter Life Crisis itu bukan hal yang berbahaya dan sangat wajar terjadi. Jadi kami berharap teman-teman bisa semakin bijak menyikapinya,” pungkas Tiwi. (*)

Penulis : Sukma Cindra Pratiwi

Editor : Binti Q Masruroh

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).