Mahasiswa FK UNAIR Ukir Juara I Lomba Esai Ilmiah Medical Djogja Scientific Competition (Medjonson) 2019

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
NUR SOPHIA MATIN dan Nail Firah Zada F. R. saat mendapat juara I lomba esai ilmiah di kompetisi Medjonson 2019 pada Senin (27/4/2019) di UMY. (Foto : istimewa)

UNAIR NEWS – Nur Sophia Matin dan Nail Firah Zada F. R., mahasiswa Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK UNAIR) berhasil meraih juara I lomba esai ilmiah pada kompetisi Medical Djogdja Scientific Competition (Medjonson) 2019, Sabtu (27/4/2019) di Yoyakarta. Kompetisi tersebut diadakan oleh Medical Research and Science Club (MARS) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Dalam ceritanya, Sophia menyebutkan 10 tim dari babak penyisihan dipilih untuk mempresentasikan karyanya pada babak final. Para finalis berasal dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Diantaranya Universitas Indonesia, Universitas Andalas, Universitas Jember, Universitas Islam Indonesia, Universitas Brawijaya, dan Universitas Airlangga.

Dengan tema Pediatric Disease: Better Stage of Health Starts from Pediatric Care , Sophia dan Nail menuliskan gagasan platform pemantauan dan deteksi dini tumbuh kembang balita. Banyaknya balita di Indonesia yang mengalami keterlambatan perkembangan melatarbelakangi pemilihan gagasan tersebut.

Menurut Sophia, parameter perkembangan anak seharusnya diketahui oleh orang tua. Nantinya, orang tua dapat melakukan evaluasi akan perkembangan balita secara mandiri.

“Orang tua perlu mengenal tanda bahaya perkembangan anak,” tegasnya.

Usia 0-5 tahun merupakan periode yang paling menentukan kehidupan masa depan anak (Periode Emas). Perkembangan kemampuan berbahasa, kreatifitas, kesadaran sosial, emosional, dan kecerdasan berkembang sangat cepat pada periode ini.

Jika diketahui secara dini, peyebab keterlambatan dapat segara dicari dan ditangani sejak dini dengan melakukan intervensi yang tepat. Tanpa intervensi yang cepat dan tepat, pada usia berikutnya akan menjadi penyebab keterlambatan perkembangan yang lebih lanjut.

Platform ini diharapkan dapat menjadi media bagi orang tua dalam melakukan deteksi dini tumbuh kembang balita,” ungkapnya.

Sophia dan Nail berharap, platform ini bisa segera disempurnakan dan dimanfaatkan oleh para orang tua yang mempunyai balita. Mereka berharap, niatan mulia untuk meningkatkan kualitas tumbuh kembang balita di Indonesia dapat terwujud.

Dengan keyakinan 20 persen untuk menduduki posisi tiga besar, Sophia sangat bersyukur diberikan amanah untuk menjadi Juara I pada kompetisi tersebut.

“Mengingat presentasi gagasan dari finalis-finalis lain sangat luar biasa dan mengagumkan. Masyaallah, semoga ide yang sederhana ini bisa benar-benar diimplementasikan dan bermanfaat bagi banyak orang,” tambahnya. (*)

 

Penulis : Mu’ammarin Rosikhuna Ilma

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).