Mahasiswa Bidikmisi UNAIR Ukir Prestasi di Kancah Internasional

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
SHOLIKUDIN ALAWY saat menjadi delegasi UNAIR pada Short Term Programme and Speaker in UNAIR-UM Islamic Economic Seminar di University of Malaya, Malaysia. (Foto : Istimewa)

UNAIR NEWS – Menjadi mahasiswa bidikmisi merupakan impian besar bagi setiap mahasiswa yang kurang mampu secara finansial namun memiliki potensi besar untuk berprestasi. Sholikudin Alawy, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga (UNAIR) angkatan 2017 merupakan mahasiswa bidikmisi yang tak hentinya mengucapkan rasa syukur. Ia berterima kasih kepada Program Studi Ekonomi Islam UNAIR yang telah menerimanya duduk di bangku kuliah dengan jalur bidikmisi.

Diwawancarai UNAIR NEWS pada Selasa (30/4/2019), mahasiswa yang akrab disapa Alawy itu mengungkapkan perjuangannya selama berkuliah di UNAIR. Alawy bercerita bahwa setiap hari dia harus menempuh perjalanan dari kost ke kampus yang berjarak hampir 1 kilo meter dengan berjalan kaki. Hal itu ia lakoni hampir dua tahun terakhir.

Sebagai mahasiswa bidikmisi, Alawy sadar bahwa beasiswa yang ia peroleh harus dipergunakan sebaik mungkin untuk menunjang prestasi. Tercatat ada total sepuluh prestasi yang pernah dia ukir.

Di tingkat internasonal, Alawy meraih Juara III Lomba Cerdas Cermat Ekonomi Islam Intelligent Quiz International Islamic Economic Olympiad Universitas Darussalam Gontor dan pernah menjadi delegasi UNAIR pada Short Term Programme and Speaker in UNAIR-UM Islamic Economic Seminar di Academy of Islamic Studies (APIUM) University of Malaya, Malaysia.

Alawy mengungkapkan bahwa motivasi terbesarnya ialah orang tua. Semasa kelulusan SMA dulu, orang tuanya berpesan agar dia harus meneruskan pendidikannya.

“Nak, kamu harus kuliah. Mampu ataupun tidak, Bapak dan Ibu tetap akan mengusahakan, meskipun nantinya kami harus berpuasa, bahkan harus rela berhutang ke sana ke mari,” ungkapnya mengingat kembali pesan dari orang tuanya.

Selanjutnya, mahasiswa kelahiran Bojonegoro tersebut mengatakan bahwa UNAIR sangat berperan penting dalam pengembangan prestasi yang telah dia peroleh. Pertama, UNAIR merupakan salah satu kampus terbaik di Indonesia hingga mampu menjadi tempat yang sangat tepat untuk menimba ilmu.

Kedua, Alawy juga tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Association of Sharia Economics and Studies (AcSES) FEB UNAIR. AcSES sangat mendukung prestasinya di bidang kepenulisan dan olimpiade ekonomi islam.

“Dari AcSES saya belajar banyak hal, hingga mampu memperoleh beberapa prestasi yang sudah lebih dari cukup untuk mewarnai perjalanan hidup saya ini,” ungkapnya.

Menurut Alawy sejatinya setiap orang memiliki minat, bakat, dan jalannya masing-masing. Tugas mahasiswa ialah mempelajari, memperjuangkan, sering berlatih, selalu mencoba, dan berusaha, setelah itu pasrahkan semuanya pada Allah.

“Memang tak jarang kita gagal, tapi kegagalan itulah yang mendewasakan kita, kegagalan akan memberikan pengalaman dan pengajaran yang sungguh tak ada duanya,” tambahnya. (*)

 

Penulis : Sandi Prabowo

Editor : Khefti Al Mawalia

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).