UNAIR NEWS – Kompetisi dalam dunia bisnis setiap tahunnya semakin meningkat dan lebih sengit persaingannya. Peristiwa itu didorong oleh berlangsungnya revolusi 4.0 yang tak dapat terhindar.
Tentunya fenomena ini menuntut masyarakat untuk lebih beradaptasi dan juga berpikir lebih kreatif demi berlangsungnya usaha yang dirintis. Selain itu ketepatan dalam memanfaatkan peluang juga harus diperhatikan secara eksklusif.
Bersiap untuk menghadapi tantangan, 33 perwakilan mahasiswa Program Studi (prodi) Manajemen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR mengikuti program Startup Weekend yang berlangsung di Asia Pacific University, Kuala Lumpur Malaysia pada Jum’at (26/4/2019) – Minggu (28/04/2019).
Tujuan mengikuti program tersebut selain untuk mengenalkan prodi Manajemen UNAIR ke dunia luar juga memberikan kesempatan mahasiswa untuk memiliki akses dan mengeksplor kemampuan, ide, serta soft skill. Hal itu dilakukan untuk memberikan kesiapan dalam bersaing pada kehidupan yang akan dihadapi kelak.
Dalam acara yang berlangsung selama tiga hari, mahasiswa diberi kesempatan untuk mempresentasikan idenya selama 1 menit, kemudian melakukan voting ide dan membentuk tim. Hal ini tentu sangat bermanfaat dan memberi banyak pengalaman bagi 33 mahasiswa manajemen yang ikut serta dalam acara tersebut. Dari data yang didapatkan, peserta yang ikut dalam program tersebut bukan hanya kalangan mahasiswa, akan tetapi juga pemilik startup dan businessman yang sudah lama terjun di lapangan.
Selain itu dengan mengikuti program tersebut mahasiswa berkesempatan untuk merealisasikan idenya dan berkonsultasi dengan pakar secara langsung jika menemui kesulitan. Ditambah mereka juga bisa mendapatkan link atau teman baru yang memiliki visi yang sama dalam mewujudkan ide.
Mayliya Alfi Nurrita, mahasiswa Manajemen FEB UNAIR 2015 turut ikut serta dalam program tersebut dengan memaparkan pengalaman berharganya selama acara berlangsung. Berupa pengalaman presentasi, memperoleh link, dan mengasah soft skill.
“Kami berasal dari prodi manajemen yang dibentuk untuk menjadi pemimpin atau konseptor dalam dunia bisnis. Maka dari itu dalam program ini kami sangat antusias karena dapat mengetahui bagaimana sengitnya persaingan dalam dunia digital dan bagaimana mencari solusinya,” tegasnya.
May sapaan akrabnya juga berpesan kepada mahasiswa UNAIR untuk lebih mengasah kemampuan berbahasa inggris secara aktif dan terus berinovasi. Hal itu merupakan sesuatu yang krusial dalam persaingan global. (*)
Penulis: Muhammad Wildan Suyuti
Editor : Khefti Al Mawalia
