FKM UNAIR Berhasil Naik Tingkat di Akreditasi Jurnal Ilmiah Nasional

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Target 500 dunia yang diusung Universitas Airlangga (UNAIR) mendorong semua fakultasnya meningkatkan publikasi dan akreditasi jurnal, terutama untuk jurnal terindeks Scopus. Pada 2019 ini, Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UNAIR berhasil meningkatkan akreditasi Jurnal ilmiah nasional yang dikeluarkan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Perguruan Tinggi (Kemenristek Dikti).

FKM UNAIR memiliki sepuluh jurnal. Perinciannya, sembilan jurnal di FKM UNAIR Surabaya dan satu jurnal di FKM UNAIR PSDKU Banyuwangi. Sembilan jurnal di FKM UNAIR Surabaya sudah terakreditasi secara nasional atau SINTA (tingkatan status akreditasi oleh Kemenristek dikti), sebelumnya hanya lima jurnal. FKM UNAIR berhasil menduduki status hingga SINTA 2 sebanyak 4 jurnal; SINTA 3 sebanyak 3 jurnal; dan SINTA 4 sebanyak 2 jurnal.

Dari sembilan jurnal yang sudah terakreditasi SINTA, enam di antaranya sudah DOAJ (Directory of Open Access Journals). DOAJ dapat didefinisikan sebagai jurnal ilmiah dan keilmuan yang memenuhi standar kualitas tinggi dan dapat diakses secara terbuka, bahkan secara internasional.

Saat diwawancarai tim UNAIR NEWS, Ira Nurmala, S.KM., M.PH., Ph.D selaku wakil dekan III FKM UNAIR mengatakan bahwa FKM UNAIR sudah melakukan progres peningkatan status jurnal mulai sebelum tahun 2015. Peningkatkan status jurnal tersebut salah satunya melalui komunikasi erat dengan PPJPI (Pusat Pengembangan Jurnal dan Publikasi Ilmiah UNAIR).

”Selain untuk publikasi para dosen, PPJPI juga bertugas meningkatkan status jurnal di lingkungan UNAIR. Dan, untuk kesembilan jurnal FKM, kita sudah kerja sama erat dengan PPJPI. Mulai menjabat pada akhir 2015, saya yakin sebelumnya sudah ada kerja sama yang erat juga,” ujarnya.

”Progres jurnal FKM Surabaya, sejak 2017 sudah mengupayakan peningkatan jurnal mulai pelatihan, hingga mendatangkan mitra yang dapat meningkatkan diversitas author jurnal pada 2018. Diversitas author merupakan salah satu persyaratan jurnal terindeks Scopus,” tambahnya.

Pada 2018, FKM UNAIR melakukan benchmark dengan dua jurnal terindeks Scopus di Bandung dan Jakarta. Lalu, pada 2019, FKM UNAIR merencanakan untuk coaching clinic ke jurnal kesehatan masyarakat di Kuala Lumpur, yaitu Asean Pasific Journal of Public Health (APJPH). Mengingat, belum ada jurnal kesehatan masyarakat di Indonesia yang berhasil mendapat indeksasi Scopus.

Melalui coaching clinic dengan Prof. Wahyunlo di APJPH, diharapkan jurnal FKM UNAIR dapat menambah jaringan dengan anggota APACPH (Asia Pacific Consortium for Public Health). Melalui kegiatan APACPH yang diselenggarakan setiap tahun, FKM UNAIR diharapkan dapat memperkenalkan bahwa jurnal yang dimilikinya layak menjadi tempat publikasi artikel para akademisi secara internasional.

Pada akhir, Ira berpesan civitas akademika UNAIR untuk mulai memublikasikan hasil risetnya. Publikasi itu dapat melalui jurnal yang dapat secara mudah diakses oleh masyarakat.

”Riset akan sia-sia jika hanya ditumpuk di atas meja atau lemari. Riset harus didiseminasikan kepada khalayak sehingga bisa mencapai perubahan status kesehatan masyarakat menjadi lebih baik,” pungkasnya.

 

Penulis: Ulfah Mu’amarotul Hikmah

Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).