Sukseskan GERMAS, FKM PSDKU Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin
GERMAS: Kegiatan Cek Kesehatan untuk Deteksi Dini PTM di FKM PSDKU Banyuwangi. (Foto: Istimewa)
GERMAS: Kegiatan Cek Kesehatan untuk Deteksi Dini PTM di FKM PSDKU Banyuwangi. (Foto: Istimewa)

UNAIR NEWS – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Program Studi Di Luar Kampus Utama (PSDKU) Universitas Airlangga Banyuwangi melangsungkan kegiatan Deteksi Dini Penyakit Tidak Menular (PTM) pada seluruh mahasiswa. Bertempat di ruang sidang Kampus PSDKU UNAIR Banyuwangi, acara tersebut dilangsungkan pada Jumat (12/04/2019).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat ini bekerjasama langsung dengan Dinas Kesehatan serta Kementrian Kesehatan. Dimulai pada pukul 08.00, acara diawali dengan adanya pembukaan, senam bersama, dilanjutkan dengan memakan buah bersama, yang di pandu langsung oleh Dr. Prima Selaku Kepala Subdirektorat Penyakit Diabetes Mellitus dan Gangguan metabolik, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian PTM, Kementrian Kesehatan.

Kemudian, kegiatan sosialisasi bertajuk “Pencegahan dan Pengendalian Faktor Risiko Penyakit Tidak Menular Melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat” untuk menjelaskan risiko kematian terbesar di Indonesia akibat PTM, dilanjutkan dengan Cek Kesehatan yang meliputi Pengukuran Berat Badan, Tinggi Badan, Lingkar Perut, Pemeriksaan Tekanan Darah, Gula Darah serta Kolesterol.

Ditemui UNAIR NEWS seusai mengisi sosialisasi, Dr. Prima menyatakan bahwasanya kegiatan tersebut mendukung adanya program pemerintah yaitu Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). GERMAS mulai dilakukan sejak adanya INPRES No. 1 Tahun 2017, dengan 3 Focus utama pada tahun ini yaitu Deteksi Kesehatan berkala, makan sayur buah, dan aktivitas fisik.

“Berdasarkan hal tersebut dimulai adanya Program Posbindu yang berbasis Community base untuk melakukan deteksi dini. Namun, pelayanan tersebut masih belum maksimal, dimana hanya  43 desa yang memiliki Posbindu serta jumlah yang diperiksa hingga saat ini masih sekitar 3% dari jumlah keseluruhan penduduk Indonesia”, ungkapnya.

Untuk itu, lanjutnya, perlu ada gerakan khusus yang dapat menyasar kepada institusi yaitu “Healthy Campus”. Hal tersebut dilakukan untuk membentuk kegiatan Posbindu di kampus yang harapannya bisa berjalan rutin, agar seluruh civitas akademika bisa dideteksi dini tentang kesehatannya serta adanya faktor risiko terkait PTM.

Sebagai Agent Of Change, imbuhnya, mahasiswa merupakan salah satu yang berperan penting didalam gerakan perubahan ini. Pasalnya, ketika mahasiswa ingin mengajak masyarakat untuk berubah, yang paling penting adalah semua memulai dari diri sendiri.

“Sehingga aktivitas kita, perilaku kita, gaya hidup kita, dengan adanya perubahan pada diri sendiri terlebih dahulu. Serta tetap berpegang teguh dengan apa yang disampaikan karena perubahan perilaku yang sulit. Semua hal dimulailah dari diri sendiri, mulailah berubah, dan barulah mulai merubah orang lain”, tambahnya.

Pada akhir, ia berpesan agar semua pihak bisa menjadi generasi yang sehat dan bijak dalam memilih gaya hidup.

“Supaya kita bisa mewariskan dan melanjutkan masa depan bangsa ini menjadi Negara yang bermartabat ditengah-tengah dunia,” Tutupnya (*)

Penulis: Athiya Adibatul Wasi

Editor: Nuri Hermawan

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).