Kembangkan Solusi Efektif Kasus, RS UNAIR Gelar Simposium Manajemen HIV/AIDS

Share on facebook
Share on google
Share on twitter
Share on linkedin

UNAIR NEWS – Menurut data Sistem Informasi HIV AIDS (SIHA) Triwulan III 2018, jumlah kumulatif infeksi HIV yang dilaporkan hingga September 2018 mencapai 314.143 jiwa, infeksi AIDS 111.973 jiwa. Adapun Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan jumlah infeksi tertinggi. Yaitu, 45.557 jiwa (HIV) dan 19.533 jiwa (AIDS).

Melihat permasalahan tersebut, Rumah Sakit (RS) Universitas Airlangga (UNAIR) menyelenggarakan Simposium yang bertema ”Manajemen HIV/AIDS Terkini, Komprehensif, dan Multidisiplin” di Isyana & Rajasa Ballroom, Bumi Surabaya City Resort, pada Sabtu (13/4/2019).  Acara itu dilaksanakan selama dua hari hingga Minggu (14/4/2019) yang terbagi sebelas sesi penyampaian materi.

Hadir dalam acara itu mahasiswa, akademisi, maupun praktisi dari berbagai lini kesehatan seperti dokter, perawat, apoteker, dan bidan

Di antaranya, perwakilan Kementerian Kesehatan RI, perwakilan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, perwakilan rektor UNAIR, direktur RS UNAIR, perwakilan direktur RSUD Dokter Soetomo, serta dekan Fakultas Kedokteran (FK) UNAIR.

Cahyo Wibisono Nugroho, dr., Sp. PD. FINASIM, selaku ketua pelaksana kegiatan tersebut menyatakan, simposium itu diharapkan dapat meningkatkan pelayanan kesehatan bagi penderita HIV/AIDS di Indonesia. Dengan dihadiri oleh berbagai praktisi kesehatan, simposium tersebut juga me-launching buku yang disusun oleh ahli HIV/AIDS dari berbagai disiplin ilmu.

Sementara itu, Prof.  Dr. Nasronuddin, dr, Sp.PD, K-PTI, FINASIM., direktur RS UNAIR dalam sambutannya, menyampaikan bahwa HIV/AIDS sudah menjadi masalah global dan nasional. Pendekatan komprehensif  dan terkini merupakan pemilihan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah HIV/AIDS. Sebab, infeksi HIV tidak mengenal waktu, umur, dan jenis kelamin.

”Pendekatan yang dilakukan panitia sangatlah tepat, yaitu komprehensif dan terkini. Karena, infeksi HIV tidak mengenal waktu, umur, dan jenis kelamin,” ujarnya.

”Jadi, pendekatan harus komprehensif dari semua lini, baik meliputi pencegahan, lingkungan, pengobatan, maupun sosialisasi ilmiah serta dilanjutkan dengan survei dan riset,” imbuh Prof. Nasronuddin.

Mewakili rektor UNAIR, hadir Wakil Rektor III UNAIR Prof. Mochammad Amin Alamsjah, Ir., M.Si., Ph.D yang sekaligus membuka simposium dan me-launching buku Manajemen HIV AIDS. Dalam kesempatan itu, Prof. Amin menyampaikan bahwa simposium itu sangat penting. Mengingat, penanganan kasus HIV AIDS memerlukan pengembangan dan inovasi baru berdasar pengalaman dan studi oleh berbagai kalangan.

”Dalam manajemen komprehensif, melibatkan banyak pihak yang harus saling mendukung. Diperlukan dokter, perawat, ahli gizi, farmasi, konseler, bahkan relawan sosial,” ucapnya.

”Di sini diperlukan koordinasi dan harmonisasi antar-stakeholder. Penanganan yang komprehensif akan membuat penanganan pasien lebih efektif dan efisien,” tambah Prof. Amin.

Perlu diketahui, simposium tersebut merupakan program rutin yang dilakukan RS UNAIR untuk melaksanakan acara yang bertema pendidikan kesehatan. Terutama dalam hal pelayanan kesehatan. (*)

 

Penulis: Ulfah Mu’amarotul Hikmah

Editor: Feri Fenoria Rifa’i

Berita Terkait

UNAIR News

UNAIR News

Media komunikasi dan informasi seputar kampus Universitas Airlangga (Unair).